BREAKING NEWS

Dakwah Persatuan

Fiqih dan Muamalah

Kolom Ulama

99 Seri Biografi Ulama : [2] Biografi Imam Abu Hanifah



ItmusMedia.Com - Biografi Imam Abu Hanifah ini merupakan edisi ke-2 dari 99 Seri Biografi Ulama Rabbani yang terhimpun dalam kitab عنوان الكتاب : سلسلة أعلام المسلمين المؤلف . Diterjemahkan oleh salah seorang sahabat itmus di kota suci Madinah untuk ItmusMedia.Com. Berikut adalah sebagian sisi kehidupan dari sang mujtahid dan ulama besar yang bersinar di masa Salafusshalih yang diikuti oleh umat Islam hingga saat ini.

Imam Abu Hanifah

(80 H - 150 H)


"Abu Hanifah sosok yang sangat amanah. Memberikan pengaruh terhadap apapun"

Waqi' ibn jarrah (Guru Imam Syafi'i)

"Tidaklah seseorang belajar Fiqh kecuali ia telah berhutang budi pada Abu Hanifah"

Imam Syafi'i

"Abu Hanifah adalah sosok yang ilmu, wara' serta kezuhudannya tidak terkira oleh siapapun. Dicambuk di masa Khalifah Mansyur namun tidak juga melaksanakannya (Perintah menjadi Qhadi). Rahmat Allah dan segala keridhaanNya tercurah padanya."

Sufyan at-Tsauri

Masa Kecil dan Perkembangannya

Lahir pada tahun 80 H di Kufah. Di masa Khalifah Abdul Malik ibn Marwan. Pada masa khalifah Abbasiyah. Namanya adalah Nu'man ibn Tsabit ibn Marzuban. Ia berasal dari nasab yang mulia di kaumnya. Asalnya adalah 'kabul' (Ibukota Afghanistan sekarang). Kakeknya masuk Islam pada masa Umar ibn Khattab dan pindah ke Kufah dan menetap disana. Ia berasal dari keluarga yang kaya. Ayahnya adalah penjual baju. Namun ia menyelisihi ayahnya dan menghafal Al-Qur'an di masa itu, hingga kemudian ia diizinkan untuk mendengarkan hadits.

Perjalanan Menuntut Ilmu

Pada saat berumur 16 tahun ia keluar dari Kufah Makkah untuk menunaikan ibadah haji dan mengunjungi masjid Rasulullah. Dalam satu riwayat disebutkan saat itu ia melihat manusia berkumpul pada seorang syaikh. Kemudian ia bertanya pada ayahnya, 'Siapakah itu?' ayahnya menjawab, 'dialah yang telah bersahabat dengan Nabi'. Disebutkan ia adalah Abdullah ibn Harits ibn Jaza' az-zubaidi. Dia bertanya lagi, 'untuk apa mereka berkumpul padanya?' 'untuk hadits yang ia dengar dari Rasulullah'. Maka ia berkata pada ayahnya, 'Berikan aku padanya'. Maka ia pun memberikannya pada syaikh itu. Lalu ia pun mendengar dari Abdullah Rasulullah bersabda, "Yang bertafaqquh pada agama Allah maka akan dicukupkan keinginannya dan rezekinyadari arah yang tiada terduga".

Ilmu yang pertama ia tekuni adalah ilmu ushuluddin dan perdebatan ahli ilhad dan sesat. Ia berdebat di Bashrah dengan orang-orang Mu'tazilah dan Khawarij dan juga pengikut Syiah. Namun dari beberapa sahabat dan kerabatnya melarangnya untuk terus dalam perdebatan. Karena itu menghilangkan persahabatan. Ia terus pada ilmu ini dan ilmu kalam perdebatan. Umurnya saat itu masih dua puluh tahun namun ia telah memiliki majelis ilmu itu di masjid Kufah. Hingga kemudian mengarahkannya ke ilmu Fiqh. Sebab berpindahnya ia ke Fiqh saat seorang wanita menanyakan suatu permasalahan tentang talaq.

Majelis Gurunya Hamad dan Belajar Fiqih

Berpindah lah Abu Hanifah dari ilmu kalam dan perdebatan ke Ilmu Fiqih. Ia pun belajar dari gurunya Hamad dan bermulazamah padanya. Tidak lama belajar darinya, sang Imam sudah menjadi bagian penting dari majelis gurunya itu. Salah satu adabnya adalah ia akan menunggu sang guru di depan pintu rumahnya hingga ia keluar untuk shalat atau selainnya. Dari itu ia bertanya dan menemani sang guru. Dan apabila sang guru mengingankan sesuatu maka ia akan siap membantu. Dan salah satu adabnya juga, jika ia duduk di rumahnya maka ia tidak akan menjulurkan kakinya ke arah rumah sang guru. Dan jika ia shalat, ia akan mendoakan sang guru dan orangtuanya. Seperti itulah keadaannya hingga 18 tahun lamanya. Wajar jika ialah yang menggantikan majelis sang guru. “Pengganti yang baik untuk salaf yang baik”

Gurunya

Gurunya secara keseluruhan adalah 4000 orang. 7 orang dari kalangan sahabat, 93 dari kalangan tabi’in dan selebihnya dari pengikut tabi’in.

Abu Hanifah, Wara’ dan Zuhud

Diriwayatkan muaffaq dengan sanadnya dari Mis’ar ibn Kidam ia berkata, “Saya berjalan bersama Abu Hanifah dan kakinya menginjak kaki seorang anak kecil yang tidak dilihatnya. Kemudian si anak kecil itu berkata,’Ya syaikh, apakah engkau tidak takut qhisash nya Allah di hari kiamat?’. Lalu pingsan lah Abu Hanifah. Lalu aku berusaha membangungkannya. Lalu aku berkata,’ Ketakutan seperti apa di hatimu pada perkataan anak kecil itu?’ lalu ia berkata, ‘aku takut yang ia katakan adalah perkataan yang diucapkan oleh-Nya untuk disampaikan.’

Dalam satu riwayat juga disebutkan bahwa Abu Hanifah menghafal Al-Qur’an dan mengkhatakamkannya dalam sebulan sebanyak 30 kali. Dan ia juga bersedekah setiap hari.

Wafatnya

Ia wafat pada tahun 150 H di umur 70 tahun, di tahun lahirnya Imam Syafi’i. Disebutkan dalam satu riwayat dari Abdullah ibn Waqid ia berkata, “Hasan ibn Imarah memandikan jenazah Abu Hanifah dan saya menyiramkan air kepadanya. Dan saya lihat tubuhnya teramat kurus dihabiskan oleh ibadah dan zuhud. Dan ketika jenazahnya diangkat untuk dimakamkan saya tidak melihat seorang tidak menangis saat itu”. Dan diriwayatkan bahwa jumlah yang ikut mengantar jenazahnya saat itu sekitar 50 ribu orang dan dishalatkan sebanyak enam kali.

Beberapa Karyanya

1. Kitab Ilmu Kalam
2. Al-Fiqh al-Awsath
3. Al-Fiqh Al-Akbar
4. Kitab al'alim wal muta'allim
5. Kitab wasiyyah
6. Kitab ar-Ra'yu
7. Kitab Ikhtilaf as-sahabah
8. Kitab ar-raddu 'alal qadariyah

------------------------------
Penerjemah : Ustadz Muhammad Yusuf Habibi
[Artikel ItmusMedia.Com]

Pemenang Lomba Artikel dengan Tema "Pemuda-Islam-Dan Persatuan Umat"

Lomba Menulis Artikel Forum Ittihadul Muslimin


Pemenang Lomba Artikel Forum Ittihadul Muslimin dengan Tema "Pemuda-Islam-Dan Persatuan Umat" - Dalam melakukan penilaian, ditetapkan kriteria sebagai berikut :

A. Aspek dasar tulisan yang dinilai meliputi :

1. Artikel yang dituliskan haruslah bersifat informatif mengenai kondisi pemuda, islam, maupun persatuan umat;
2. Materi yang dituliskan harus sesuai tuntunan Al-Qur'an dan Hadits;
3. Artikel yang dituliskan harus sesuai dengan tema.

B. Teknik penulisan meliputi :

1. Keindahan gaya bahasa.


C. Pesan dari Juri yang harus diperhatikan :

1. Banyak yang keterkaitan antar paragrafnya tidak kuat;
2. Pembentukan kalimatnya tidak sempurna;
3. Beberapa menyertakan hal-hal yang masih dapat diperdebatkan;
4. Ada juga yang sebenarnya cukup bagus tapi tidak menyemangati pembaca untuk berubah jadi lebih baik.

Bismillahirrahmanirrahim, berdasarkan semua kriteria yang telah ditentukan diatas dan setelah melalui penilaian yang cukup matang maka Forum Ittihadul Muslimin melalui penilaian dari juri menetapkan :

Juara I

Hasan Basri
Akhwal Asyakhsiyah - Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
dengan judul tulisan : "Pemuda Islam dan Persatuan Umat"
email : habazalafasy@gmail.com

Berhak mendapatkan hadiah uang tunai + Buku + Sertifikat.

Juara II

Aisyah Nurrahmah Siregar
Ilmu Komputer - Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
dengan judul tulisan : "Kawah Candradimuka Cendikiawan Muda"
email : aisyahnurrahmah354@gmail.com

Berhak mendapatkan hadiah uang tunai + Buku + Sertifikat.

Juara III

Allia Putri
Pendidikan Bahasa Inggris - Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
dengan judul tulisan : "Kisah Para Pemuda dalam Al-Qur'an"
email : alliaptr@gmail.com
Berhak mendapatkan hadiah uang tunai + Buku + Sertifikat.


Lomba Menulis Forum Ittihadul Muslimin
Gambar. Rekapitulasi Penilaian Lomba Menulis Artikel

Penyerahan hadiah akan dilaksanakan pada Ahad, 18 Desember 2016. Kami harapkan seluruh peserta dapat hadir guna menjalin silaturahmi dengan Forum Ittihadul Muslimin  Untuk info yang lebih pasti nantinya insyaallah akan dikabarkan melalui Line@ Official ItmusMedia dan juga facebook ItmusMedia.

Demikian, atas partisipasi dan keikutsertaannya kami ucapkan banyak terima kasih dan Alhamdulillah. Selamat bagi para pemenang, kami harap antum bisa selalu bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar Allah senantiasa menambah rezeki kepada kita. Dan bagi temen-temen yang belum menjadi juara di Lomba yang kami adakan kali ini semoga bisa tetap semangat untuk berkarya, teruslah lahirkan pesan-pesan dakwah dan keindahan Islam melalui tulisan-tulisan antum, sebarkan selalu keindahan Islam agar persatuan umat dapat terwujudkan. Semoga ada hikmah dan i'tibar yang dapat kita petik dari lomba kali ini. Tulisan antum sekalian akan selalu ada di situs www.itmusmedia.com sehingga kebermanfaatan yang dihasilkan akan mengalir secara terus-menerus, semoga bisa menjadi amal jariyyah bagi kita semua.

"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung." (QS. Ali Imran [3] : 104)

Sampai ketemu di lomba-lomba atau kuis yang rutin dilakukan oleh Forum Ittihadul Muslimin kedepannya, dan apabila antum berminat untuk terjun berdakwah bersama kami silahkan hubungi Narahubung di kontak yang tertera pada www.itmusmedia.com/p/hubungi-kami.html

Akhirul Kalam,
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

___________________

Medan, 13 Rabiul Awwal 1438 H.
Forum Ittihadul Muslimin
ItmusMedia.Com

Pintarlah Dalam Memilih Informasi

Oleh : Intan Purnama Sari Matondang

Pada era modern yang sekarang ini, jarang sekali kita temui orang-orang yang buta akan teknologi. Namun, di zaman yang penuh dengan kecanggihan ini, masih banyak orang yang tidak dapat memanfaatkan kecanggihan tersebut pada waktu dan tempatnya. Kecerdasan yang telah diciptakan Allah, seharusnya kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Dan menggunakan kemajuan teknologi dengan sebaik baiknya merupakan salah satu pengaplikasiannya. Terutama dalam bidang komunikasi yang sekarang bisa dengan mudah kita akses dengan bantuan jaringan internet yang contohnya adalah media sosial. Dan alat komunikasi digunakan sebagai alternatif atau salah satu sumber informasi dan bukannya sebagai penghancur generasi.

Sudah kodratnya bagi setiap manusia yang berada pada zaman teknologi yang sedang berkembang ini harus mengetahui setiap informasi ataupun berita yang terbaru (terupdate). Dan disaat manusia kurang mengetahui informasi ataupun ketinggalan berita, maka pada saat itu pula manusia tersebut dikucilkan. Bisa dibilang, pengetahuan umum sangat berpengaruh penting dalam menjalankan hidup terutama bagi mahasiswa.

Allah telah menciptakan beragam-ragam suku, agama, ras dan antargolongan (yang disingkat degan SARA) dimuka bumi ini adalah dengan tujuan yang baik. Yaitu seperti motto atau semboyan Indonesia “Bhineka Tunggal Ika” yang jika diterjemahkan yaitu “ Berbeda-beda tetapi tetap satu.” Dan kita tidak boleh lupa akan kelebihan kita sebagai manusia di bandingkan dengan makhluk yang lain yang telah diciptakan oleh Allah SWT, yaitu ‘AKAL.’ Akal yang telah kita punya harus dapat kita gunakan dalam mencermati semua informasi yang ada. Jangan sampai, kita kembali pada masa kehancuran kita (Jahiliah), padahal Nabi Muhammad SAW sudah berusaha dengan kerasnya hingga kita berhasil sampai pada masa yang terang-benderang.

“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk” (Q.S. Ali Imron : 103)

Saat kita lebih menggunakan akal dan lebih menganalisa semua informasi dengan cermat, maka semua perselisihan juga tidak akan tercipta. Perbedaan disetiap pemikiran manusia, pasti akan selalu ada. Dan kita telah berada di masa demokrasi, yang di saat inilah, mengeluarkan pendapat tidak lagi dianggap tabu. Dan jika telah mengeluarkan pendapat, masih juga terdapat perbedaan. Maka masih ada musyawarah. Di dalam musyawarah tersebut, kita dapat memecahkan semua persoalan dengan sikap rendah hati. Dari hal ini, kita mengetahui bahwa, bagaimanapun besarnya sebuah masalah itu, bagaimanapun sulitnya masalah itu, jika dirundingkan dan walaupun membutuhkan orang yang banyak hingga proses yang lama, pasti akan menemukan titik terang atau hasil yang pasti. Dan, pada saat semua orang tak saling memenntingkan keinginannya sendiri, namun juga mendengarkan kepentingan orang lain hingga orang banyak, disitulah perpecahan terhindar dan persatuan tercipta.

Oleh sebab itu, pemuda Islam harus dapat merendahkan hati dan juga emosi untuk tetap menjaga kesatuan. Menyatukan visi dan misi agar tetap dapat membangun rasa solidaritas sesama umat muslim. Menghindarkan diri dari rasa keegoisan untuk menjauhkan perpecahan. Update dan tetap cerdas dalam memilih informasi untuk menjauhi perselisihan. Pahami segala bacaan dengan sumber yang terpercaya agar dapat dijadikan landasan dalam berbicara. Mari kita sibuk untuk menjadi dan tidak hanya mencari para generasi umat muslim yang saling toleransi.

Tulisan ini diikutkan dalam Lomba Menulis Artikel Forum Ittihadul Muslimin dengan tema  "Pemuda-Islam-Dan Persatuan Umat"

Lomba Menulis Artikel Forum Ittihadul Muslimin

Persatuan Umat Muslim dalam Aksi

Oleh : Siti Anisa

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai” (QS. Ali-Imran:103).

Sebulan yang lalu umat muslim diIndonesia melakukan Aksi bela Al-Qur’an diJakarta (4/11). Penistaan agama yang dilakukan oleh gubernur non aktif DKI Jakarta basuki cahya purnama (ahok), membakar amarah umat muslim diIndonesia. Seluruh umat muslim dari berbagai daerah diIndonesia bersatu dalam sebuah aksi membela Al-Qur’an. Umat muslim menuntut agar ahok segera ditangkap dan dihukum. Akan tetapi pada aksi 411 pemerintah kurang menanggapi dan bersikap statis terhadap tuntutan umat muslim. Hal ini tidak membuat umat muslim berhenti begitu saja. Umat muslim kembali mengadakan aksi 212 (2/12). Dalam aksi ini sekitar 7000 juta jiwa umat muslim dari berbagai daerah diIndonesia berkumpul dan memenuhi lokasi Monas Jakarta untuk memperjuangkan tuntutan mereka dalam membela Al-Qur’an. Berkumpulnya 7000 juta jiwa umat muslim membuktikan bahwa persatuan Umat begitu erat, berkumpulnya 7000 juta jiwa umat muslim dari berbagai daerah diIndonesia menjadi satu kesatuan yang begitu gagah dan perkasa. Aksi ribuan juta umat terlihat dipenuhi oleh nilai-nilai jihad. Semua ini merupakan suatu pemandangan yang mengandung makna bahwa persatuan umat dalam membela Al-Qur’an begitu menggebu-gebu, hal ini sebenarnya membuktikan bahwa perceraian atau perpecahan umat justru akan membuat umat muslim terlihat lemah sedangkan persatuan justru menjadikan umat muslim menjadi kuat akan tetapi persatuan hendaknya atas dasar agama, akidah dan mengikuti sunah rasul.

Sebagaimana yang telah difirmankan Allah dalam kitab-Nya “Dan bahwa kami perintahkan) ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia dan janganla kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu menceraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa” (QS.Al An’am:153). Dalam firman ini Allah telah menjadikan jalan-Nya dibangun atas sunnah, yang mana jalan tersebut adalah jalan islam atau dengan penafsiran Al-Qur’an dengan segala kandungan dan juga hukum-hukum yang ada didalamnnya, dimana didalamnya mengandung argument dan penjelasannya.

Persatuan umat muslim juga ditunjukan dalam aksi peduli bencana aceh pidey jaya (8/12) yang mana umat muslim melaksanakan penggalangan dana untuk membantu masyarakat aceh, bukan hanya untuk membantu umat muslim diaceh saja begitu juga membantu masyarakat yang non muslim pula. Hal ini menunjukan bahwa islam juga peduli dengan umat lainnya, islam rahmtan lilalamin. Persatuan umat muslim juga memberikan aura positif bagi umat lainnya. Bencana yang terjadi diaceh merupakan suatu momentum untuk umat muslim bersatu dan saling tolong menolong satu sama lain karena pada dasarnya gambaran persatuan umat muslim didalam perilaku kaum muslimin, antara satu dengan yang lainnya telah dikatakan oleh Nabi shallallahu’alaihi wasallam didalam sabdanya: “Perumpamaan kaum muslim dalam saling mengasihi, saling menyayangi, dan saling tolong menolong diantara mereka seperti perumpamaan satu tubuh. Dimana ketika salah satu anggota tubuh yang lain merasakan sakit, maka anggota tubuh yang lainnya akan merasakannya pula sakit dengan demam dan tidak bisa tidur”(HR.Imam Muslim dalam Shahinya). “seorang mukmin terhadap mukmin lainnya seperti satu bangunan, sebagiannya menguatkan yang lainnya” (HR.Bukhari dan Muslim)

Islam merupakan agama yang banyak mengajarkan segala hal kebaikan bagi umatnya, begitu juga dengan persatuan umat muslim yang menjadi prinsip dalam islam. Persatuan umat muslim dalam beberapa aksi merupakan cara Allah dalam mempersatukan hati setiap umat muslim diIndonesia. Hal ini merupakan izin Allah untuk memperbaiki perpecahan umat yang telah lama merusak tali persatuan dan persaudaraan umat muslim. Dan hal ini sudah menjadi janji dan ketetapan Allah dalam firmannya “Walaupun kamu membelanjakan (kekayaan) yang beradadibumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka” (Q.S.Al-Anfal:63). Begitu indahnya persatuan umat muslim karena dalam persatuan kita saling mencintai satu sama lain, saling mengasihi, merangkul, mengingatkan akan keburukan, mengajak akan kebaikan serta saling tolong menolong satu sama lain. Begitu indahnya persatuan semoga persatuan umat muslim tetap terjaga dan Allah selalu menyatukan seluruh umat muslim dalam tali persaudaraan diatas kitab dan as-sunnah serta terhindar dari segala fitnah yang menimbulkan perpecahan dalam kesatuan umat muslim. Insya Allah.

Tulisan ini diikutkan dalam Lomba Menulis Artikel Forum Ittihadul Muslimin dengan tema "Pemuda-Islam-Dan Persatuan Umat"

Lomba Menulis Artikel Forum Ittihadul Muslimin

Andai Mereka Tahu

Oleh : Riska Damayanti

Pemuda islam. Apa yang muncul di benak kita ketika membaca ataupun mendengar kata ‘Pemuda Islam’? Yap! Mendengar kata itu pasti kita berpikiran tentang laki-laki yang tunduk pandangannya, senyum menghiasi bibirnya, lembut bahasanya, namun tegas tuturnya. Sikap tanggungjawab, kepedulian, dan jiwa kekeluargaan terhadap sesama, hal yang demikian itulah yang kita terka mengenai pemuda islam.

Tapi kini kenyataannya? Sulit untuk menemukan mereka di zaman penuh kegilaan sekarang ini. Sekalipun ada, itupun hanya segelintir saja. Bahkan hampir dikatakan punah.

Mari kita ajukan pertanyaan.

Coba angkat tangan siapa yang sering melihat berita-berita di televisi mengenai keanarkisan pemuda zaman sekarang? Terlalu banyak, ya? Berita tentang ketiga laki-laki yang mencangkul −maaf− alat vital seorang perempuan, misalnya. Peristiwa itulah yang paling mengerikan di sepanjang tahun ini. Jujur saja, siapapun yang membayangkan hal itu pasti tidak akan sanggup menggambarkannya. Seandainya sejenak saja kita tidak membahas tentang dosa, coba sedikit berpikir lebih jernih, bagaimana jika yang mengalami hal demikian adalah mereka?

Tak dapat dipungkiri, pemuda masa kini identik dengan kriminalitas yang membabi-buta. Menakutkan, menyusahkan, menjijikkan. Kata-kata itu seperti memiliki daya lekat yang sangat kuat di pikiran masyarakat mengenai mereka. Begal, rampok, pemerkosaan. Siapa lagi yang sering melakukannya selain para pemuda? Amat miris memang. Mengenal mereka karena prestasi sepertinya sulit untuk dideteksi. Sekalipun ada, itupun dapat dihitung dengan jari.

Bicara tentang pemuda memang tidak pernah ada habisnya. Dilihat dari sisi manapun, pembahasan tentang mereka selalu menarik untuk dibahas. Dari segi penampilan, gaya hidup, pergaulan, dan kekompakan khususnya. Yap, lucunya, meskipun terkenal anarkis mereka juga terkenal memiliki kekompakan yang lebih tinggi dibandingkan kaum hawa. Misalnya saja, ketika tawuran. Jika salah satu di antara mereka terkena serangan, sudah dapat dipastikan yang lain tidak akan tinggal diam. Mereka akan terus mengejarnya sampai dapat, dan ini sebenarnya yang harus diacungi jempol.

Andai saja jiwa kekeluargaan mereka itu dimanfaatkan sesuai dengan tempatnya. Seperti, ketika ada yang terkena musibah, mereka bahu-membahu saling membantu. Ketika ada yang memenangkan kompetisi, mereka tidak merasa dengki dan lantas membenci rekannya. Justru mereka mendukung dan membanggakan kelompoknya, juga berpacu untuk merebut kemenangan untuk periode berikutnya.

Atau yang sedang booming sekarang, ketika ada yang menghina agama mereka, yang menista dengan kata-kata yang tak patut untuk diucapkan, yang menganggap dirinya adalah yang paling berkuasa di antara mereka, andai saja mereka mengejar terus-menerus si Penista ini sampai dapat, bahkan ke ujung dunia sekalipun. Yang seperti ini benar-benar jauh lebih baik dibandingkan mereka mati-matian membela teman maksiatnya, yang padahal temannya itu tidak akan memberikan manfaat apapun di akhirat kelak.

Andai saja pemuda islam masa kini tahu bahwa mereka benar-benar dibutuhkan kontribusinya. Andai saja mereka sadar bahwa kehadiran mereka yang bermanfaat sangat diharapkan oleh orang banyak. Andai mereka paham bahwa apa yang mereka lakukan di luar sana, berfoya-foya dan tertawa lepas dengan teman-temannya adalah hal yang sama sekali tiada berguna.

Sebenarnya, kehadiran para pemuda islam sangat ditakuti para pemecah belah. Mereka takut akan bangkitnya jiwa kekeluargaan para pemuda islam, karena mereka tahu bahwa para pemuda islam memiliki sifat layaknya lebah. Jika berada di suatu tempat, mereka tidak akan menganggu, tidak akan merugikan, bahkan justru menebarkan manfaat. Namun jika sekali saja mereka diganggu, jangan harap hidup akan tenang. Mereka akan terus-menerus mengejarnya sampai dapat. Dimanapun dan kapanpun.

Karena ketakutan akan sifat layaknya lebah itulah, para pemecah belah terus berusaha memecah-belahkan para pemuda islam dari segi apapun. Terkhusus jiwa pemuda yang saling mengayomi satu sama lain. Apa buktinya mereka takut akan kehadiran pemuda? Logika saja. Kalau mereka tidak takut, mengapa mereka mati-matian membom-bardir akhlak dan mental para pemuda dengan kebebasan? Menjejalkan mereka dengan tontontan tak bermoral? Mencekoki mereka dengan budaya-budaya barat, dan menjauhkan mereka dari nilai-nilai religius?

Andai pemuda islam sadar, bahwa kehadiran mereka yang kodratnya adalah saling mengayomi benar-benar sangat diinginkan, dibutuhkan, diharapkan, dan ditunggu. Tentu saja dengan membawa perubahan yang lebih baik bagi sekitar pastinya.

Andai saja mereka tahu.
Andai saja.

Tulisan ini diikutkan dalam Lomba Menulis Artikel Forum Ittihadul Muslimin denga  tema "Pemuda-Islam-Dan Persatuan Umat"


Adi Daya Pemuda, Pelopor Persatuan Umat

Oleh : Silfiani

Dalam kaitan tinta sejarah perjuangan, tentunya tidak dapat dipisahkan dengan cerita persatuan dan perjuangan besar didalamya. Seberapa kuatkah persatuan dan seberapa tangguhkah orang yang memperjuangkannya merupakan hal mutlak yang harus dimiliki dalam mencapai sebuah keberhasilan yang diimpikan.

Persatuan dalam pandangan Islam laksana kulit dan daging yang tak dapat dipisahkan, tali simpul yang sulit dibuka simpulannya, akar pohon yang kokoh lagi kuat tancapannya. Begitulah eratnya kaitan persatuan tersebut sehingga nyatalah kekuatan yang ada padanya.

Jauh –jauh sudah Allah SWT memberikan nasihat tentang pentingnya persatuan umat seperti yang terdapat dalam QS:Al-Imran:103 “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni’mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni’mat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk”.

Melihat pada penjelasan ayat tersebut sebenarnya mengingatkan kita pada sepak terjang perjalanan dakwah Rasulullah yang akhirnya atas izin Allah mampu menyatukan dua kabilah yang berbeda yakni Muhajirin dan Anshar untuk bersatu dalam menjadi saudara yang terikat dalam persaudaraan seaqidah. Tidak hanya sampai disitu saja, persatuan yang terikat dalam persaudaraan inilah yang membawa Islam pada puncak kegemilanagan dakwah, dimana dalam setiap lini perjuanagan dakwah , kaum muslimin mampu memenangkan arena pertempuran demi menegakkan kalimat Allah hanya dengan persatuan, ya sekali lagi dengan persatuan.

Jika ayat tersebut saja mampu menyingkap tabir besarnya pengaruh persatuan umat demi mempertahankan kemurnian keislaman, maka alasan apa yang membenarkan untuk kita sebagai umat Islam berpecah belah di masa sekarang?. Wahai umat Islam ketahuilah bahwa persatuan itu besar dampaknya,persatuan itu sangat besar pengaruhnya, oleh karna besarnya hal tersebut menjadikan kita kuat. Namun dengan semakin melemahnya persatuan kita menjadi pangkal strategi musuh yang sudah lama menunggu kehancuran umat ini. Sebagaimana dijelaskan dalam QS:Al-Hasyr:14 “Mereka tidak akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti”.

Sudah sangat jelas bahwa umat renggangnya persatuan membuat umat terperosok dalam lubang ketidak berdayaan. Umat dalam bingkai zaman ini hanya mempermasalahkan furu’iyah semata, senang menjatuhkan antar sesamanya, namun buta terhadap strategi musuh yang sebenarnya dengan sengaja dilancarkan untuk memecah belah Ukhuwah Islamiyah ini.Padahal ayat tersebut juga menyatakan bahwa sejatinya musuh yang hendak menghancurkan kita adalah lemah, dan dibutakan hatinya. Namun karena kebencian yang samalah membut mereka bersatu untuk meluluh lantakkan persatuan umat ini.

Jika persatuan itu memiliki daya sebegitu hebatnya, dan musuh menjadikan momentum lemahnya persatuan umat Islam sebagai ajang menyebarkan tipu daya, lantas kekuatan apa yang harus dibangun umat selain membentuk persatuan kembali?. Jawabannya ialah PEMUDA.

Pemuda adalah sosok manusia yang memiliki adi daya luar biasa melebihi fase umur lainnya.Pemuda adalah manusia yang dianugrahi Allah SWT dengan semangat yang tinggi,fisik yang kuat,tenaga yang prima ,serta kematangan berfikir yang mampu melakukan apapun demi mewujudkan ekspektasi yang diinginkannya.

Mengenai besarnya kekuatan pemuda yang telah dipaparkan, tentunya kurang lengkap jika tidak dibuktikan dengan kenyataan yang ada. Untuk itu mari kita kembali mengingat tinta emas kemenangan yang dianugrahi Allah melalui kekuatan pemuda.

Konstantinopel pernah jatuh ketangan Islam dengan kemenangan yang membanggakan melalui tangan seorang pemuda yang bernama Muhammad Al-Fatih, sosok pemuda yang diprediksi Rasul akan membawa kemenangan gemilang yang tak terlupakan walaupun oleh zaman. Pemuda ini tidak hanya tangguh dalam medan perang, namun pengabdian sebagai hamba kepada sang Khaliq menjadi identitas jiwa pemuda yang sejati yang melekat pada dirinya. Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi seorang pemuda yang atas izin Allah mampu menaklukkan Baitul Maqdis yang pada zamannya berada pada kekuasaan Yahudi. Pemuda ini terlahir dari dua orang tua yang berprinsip memiliki anak yang nantinya akan tumbuh menjadi pejuang yang rela mati demi menegakkan agama Allah.

Kedua dari tokoh diatas adalah pemuda yang tangguh dan mampu menyatukan umat untuk memiliki satu tujuan dalam satu bendera tauhid untuk menegakkan agama Allah. Mereka memiliki kompeten untuk menyatukan para prajurit untuk berperang dan bersatu melawan musuh demi menegakkan Islam. Mereka hanyalah dua dari sekian banyak pemuda baik di zaman Rasul,sahabat maupun tabi’in yang mampu menunjukkan kekuatan serta hasil dari persatuan

Maka dari hal tersebut telah tampak bahwa jika kita mampu membawa kembali jiwa pemuda untuk menyadari betapa besar potensi diri yang ada pada mereka terlebih untuk persatuan umat maka sangat besar kemungkinan umat akan mampu kembali pada masa keagungannya. Tentunya pemuda yang memiliki ciri khas keimanan dan ketaqwaan yang terjaga, mempertahankan konsistensi ibadah serta berwawasan maka harapan umat untuk bangkit akan terwujud. Maka ingatlah pesan Presiden Indonesia pertama Ir.Soekarno “Berikan aku seribu orang tua maka kan kucabut gunung simeru dari akarnya, atau berikan aku seratus pemuda maka kan ku goncangkan dunia”. Semoga para pemuda sebagai aset perubahan dapat merenungi pesan Allah SWT tentang pentingnya persatuan serta besarnya pengaruh mereka demi menjaga persatuan umat, Insya Allah. Waallahu a’lam bisshawab.

Tulisan ini diikutkan dalam Lomba Menulis Artikel Forum Ittihadul Muslimin dengan tema "Pemuda-Islam-Dan Persatuan Umat"

Lomba Menulis Artikel Forum Ittihadul Muslimin

Pemuda Islam dan Persatuan Umat

Oleh : Hasan Basri

Sesungguhnya sebuah pemikiran itu akan berhasil diwujudkan manakala kuat rasa keyakinan kepadanya, ikhlas dalam berjuang dijalannya, semakin bersemangat dalam merealisasikannya dan kesiapan beramal dan berkorban untuk mewujudkannya. Keempat rukun ini, iman, ikhlas, semangat dan amal merupakan karakter yang melekat pada diri pemuda, karena sesungguhnya dasar keimanan itu adalah nurani yang menyala, dasar keikhlasan adalah hati yang bertaqwa, dasar semangat adalah perasaan yang menggelora, dan dasar amal adalah kemauan yang kuat. Itu semua tidak terdapat kecuali pada diri para pemuda, Hasan al Banna.

Islam pernah mencapai puncak kejayaan lima belas abad yang lalu. Ketika itu, Islam diterima dunia sebagai ajaran, petuah , seruan, pijakan, inspiraasi, dan juga teladan dalam mewujudkan kebahagiaan. Islam sarat dengan nilai-nilai luhur, seperti kesatuan aqidah umat manusia, tidak membedakan derajat manusia, menghancurkan taqlid buta, mengharuskan pemeluknya untuk membakali diri dengan ilmu, menyebarkan prinsip-prinsip kemanusiaan, menyucikan hati dengan keikhlasan, serta menegakkan sistem masyarakat yang luhur dan berkeadilan.

Kemulian Islam mampu membentuk tatanan dunia yang beradab. Kezaliman dapat dikikis habis dengan keyakinan kaum muslimin akan pentingnya memanusiakan manusia tanpa memandang kasta dan kekayaan. Seluruh umat manusia diajak untuk tidak berlebihan dalam mencintai hal-hal keduniawian dan mendedikasikan seluruh amal perbuatan mereka untuk Allah swt. semata. Sementara itu, Islam juga sangat memberi peluang sebesar-besarnya kepada akal pikiran manusia untuk berpetualang dalam mencapai ilmu pengetahuan yang maslahat. Keadilan dan kesejahteraan adalah hasil nyata dari aplikasi ajaran Islam yang sesuai perkembangan zaman.

Keterpurukan umat Islam terjadi lebih karena mereka yang terlalu memperturutkan syahwat duniawi, bukan karena ajaran agamanya yang sudah tidak relevan. Tetapi disebabkan oleh jauhnya mereka dengan tuntunan Islam yang menyebabkan tertutuplah hati dan pikiran mereka, mudah teracuni dengan paham-paham yang menjadikan Islam bukan sebagai titik tolak segala aspek kehidupan. Kita lihat juga kejadian yang baru-baru ini menjadi gambaran real akan persatuan umat Islam di seluruh nusantara. Dalam membela izzah dan kehormatan umat Islam terhadap kitab suci Al Qur’an yang dinistakan. Siapakah yang menggerakkan hati-hati itu sehingga umat Islam tumpah menjadi satu dalam sebuah semangat satu menegakkan keadilan akan hukum terhadap penistaan yang terjadi. Adapun yang kita lihat sebagai orang Islam dan malah sebaliknya menjadi pembela para makar, disebabkan lunturnya sibghah atau celupan Islam dihatinya, meski demikian Allah swt lah yang mengetahui dan yang berhak atas dirinya.

Kembali kita kepada apa yang menjadi ukuran, Islam menetapkan bahwa ukuran kemuliaan seseorang bukan terletak pada keagungan yang dimiliki suatu bangsa, juga bukan karena silsilah keturunan yang dimiliki sebuah keluarga. Kemuliaan ditandai dengan adanya keistimewaan cara bersikap serta keistimewaan jiwa yang dimiliki. Dapat kita rasakan bahwa seruan untuk bersatu bagi umat tidaklah berdasarkan prinsip kebangsaan. Persatuan yang dimaksud adalah persatuan umat secara paripurna, universal dan umum yang dapat meleburkan perbedaan jenis kebangsaan dan perbedaan status sosial. Hal ini dimaksudkan agar terbentuk kelompok masyarakat yang bisa menjadi teladan baik. Teladan ini harus dimiliki oleh umat manusia pada hari dimana perbedaan suku dan nilai kebangsaan telah hancur. Perbedaan ini hanya membuat manusia terlihat berbeda dan membuat sebagian mereka menjadikan yang lain sebagai musuh. Di antara mereka terlihat keinginan untuk memercikkan api peperangan. Semua itu adalah bentuk pengingkaran terhadap tujuan mulia penciptaan manusia di muka bumi ini.

Agama Islam memiliki pengaruh kekal secara kontinyu serta memiliki sejarah penting dalam hubungannya dengan masyarakat diantara berbagai permasalahan kemanusiaan besar. Hal ini disebabkan oleh dakwah yang menyerukan kepada persatuan agama. Seruan tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa pada hakikatnya, agama-agama itu berasal dari satu sumber. Adanya perbedaan agama disebabkan karena satu agama dipengaruhi oleh penambahan, pengurangan, dan perubahan.

Oleh karena itu, mari kita perhatikan kaidah-kaidah yang menjadi sandaran Islam dalam dakwahnya untuk mempersatukan aqidah agama. Dan pemudalah yang akan menjadi garis terdepan dan harapan Islam sebagai generasi emas perbaikan umat ini. Dikarenakan pemudalah yang memiliki semangat perubahan dan keberanian dalam melakukan aksi-aksi nyata yang muncul dari darah mudanya. Juga mari kita perhatikan hakikat sejarah panjang yang menjadi sandaran untuk menjadikan dakwah ini dapat diterima pikiran manusia dengan puas dan menjadi hal pasti yang tidak boleh diragukan lagi kebenarannya.

Tulisan ini diikutkan dalam Lomba Menulis Forum Ittihadul Muslimin dengan tema "Pemuda-Islam-Dan Persatuan Umat"

Lomba Menulis Forum Ittihadul Muslimin

Kisah Para Pemuda dalam Al-Qur'an

Oleh : Allia Putri

Sadarkah wahai saudaraku bahwa sebagian kisah dalam Al-Quran menceritakan tentang pemuda ?

Dengan tujuan yang baik, Al-Quran menginginkan semoga setiap umatnya yang mengamalkan Al-Quran dapat memiliki semangat yang membara nan menggelora serta toleransi dan rasa keprimanusiaan saling menyayangi antar umat yang besar. Allahu Akbar!

Masih ingatkah saudara sekalian kepada Habil dan Qabil ? Keturunan pertama dari nabi yang diturunkan ke bumi karena godaan setan untuk memakan buah kuldi dan ia adalah penduduk pertama Bumi yang terpisah jauh dengan belahan jiwanya, Siti Hawa. Yaa, nabi Adam As.

Adam dan Hawa memiliki buah hati yang tumbuh besar menjadi pemuda. Namun sayangnya, salah satu dari mereka terkenang abadi dalam sejarah sebagai pembunuh pertama di Bumi.

Seperti yang tercantum didalam Al-Quran Surat Al-Ma'idah ayat 27-31

"...Ia berkata (Qabil): “Aku pasti membunuhmu!” Berkata Habil: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa” (Q.S: Al- Ma'idah-27)

“Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam.” (Q.S: Al- Ma'idah-28)

"Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnya lah, maka jadilah ia seorang diantara orang-orang yang merugi." (Q.S: Al- Ma'idah-30)

"Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana dia seharusnya menguburkan mayit saudaranya. Qabil berkata: “Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayit saudaraku ini?” Karena itu jadilah dia seorang di antara orang-orang yang menyesal." (Q.S: Al- Ma'idah-31)

Sesungguhnya Allah sangat mencintai seorang pemuda seperti Habil yang pekerja keras, giat, jujur,dan cinta terhadap lingkungan dan sekitarnya.

Sementara sebaliknya Allah sangatlah membenci pemuda-pemudi yang memiliki sifat layaknya Qabil, yang selalu iri kepada saudaranya, pemalas dan mempunyai sifat-sifat lain yang bertolak belakang seperti Habil yang sangat di benci oleh Allah SWT.

Maka dengan begitu, sebaik-baiknya pemuda adalah, pemuda yang dapat berguna bagi orang banyak, pemuda yang baik juga dapat membuat umat-umat lain yang tergabung bersama pemuda yang baik dapat menjadi baik pula. Peran pemuda-pemudi pada masa kini sangat menentukan perkembangan dan pola pikir dunia, karena kelak pemuda-pemuda ini lah yang akan memimpin dunia.

Peran pemuda di masyarakat bukan menjadi kelompok pengekor yang sekedar melalaikan kewajiban, membuang-buang waktu dengan aktifitas-aktivitas yang bersifat hura-hura dan tidak ada manfaatnya. Melainkan Islam menaruh harapan yang besar kepada para pemuda untuk menjadi pelopor dan motor penggerak dakwah islam. Pemuda adalah kelompok masyarakat yang memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan kelompok masyarakat lainnya, diantaranya adalah bahwa mereka relatif masih bersih dari pencemaran (baik aqidah maupun pemikiran), mereka memiliki semangat yang kuat dan kemampuan mobilitas yang tinggi.

Para musuh Islam sangat menyadari akan hal tersebut, sehingga mereka berusaha sekuat tenaga untuk mematikan potensi yang besar tersebut dari awalnya dan menghancurkan para pemuda dengan berbagai kegiatan yang laghwun (bersifat santai dan melalaikan), dan bahkan destruktif.

Sebuah pepatah islam mengatakan: "Bukanlah pemuda jika ia mengatakan inilah ayahku…akan tetapi pemuda adalah yang mengatakan inilah aku inilah diriku.". Dalam pepatah ini yang dimaksud bukanlah menyatakan bahwa kita tidak boleh membanggakan ayah kita karena ia tak muda lagi dan tidak pantas disebut pemuda. Tetapi, dalam pepatah ini dimaksudkan lebih baik kita sebagai pemuda yang bijak untuk membanggakan diri sendiri dan mulai melakukan sesuatu yang dapat membanggakan diri sendiri dan orang lain. Karena seperti yang kita tahu bahwa ayah kita juga telah membanggakan kita karena hasil jerih payah nya lah yang membuat kita tumbuh dan kembang seperti sekarang. Dan sekarang adalah waktunya untuk memulai merubah diri membuat perubahan dari dalam diri sendiri terlebih dahulu untuk membanggakan diri dan membanggakan masyarakat serta umat sekitar. Dan kelak nanti pada suatu saat yang membahagiakan kita akan dengan bangganya menyerukan "inilah aku! Ini diriku!"

Seperti yang kita harapkan semoga para pemuda-pemudi penerus bangsa kita akan sadar dan memahami bahwa orang yang baik adalah orang yang paling bermanfaat untuk umat dan masyarakatnya “Dan Katakanlah: ‘Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.’” (Q.S: At Taubah [9]: 105).

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Ada 7 golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya. Pada hari itu, tidak ada naungan, kecuali nanungan Allah. Golongan tersebut adalah pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh di dalam beribadah kepada Allah, seseorang yang hatinya senantiasa terpaut dengan masjid-masjid, dua orang yang saling mengasihi karena Allah, mereka bertemu dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diundang oleh seorang perempuan yang berkedudukan dan berwajah elok (untuk melakukan kejahatan) tetapi dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah!’, seorang yang memberi sedekah, tetapi dia merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya, dan seorang yang mengingat Allah di kala sendirian sehingga menetes air matanya.” (HR Bukhori)


Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Ada 7 golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya. Pada hari itu, tidak ada naungan, kecuali nanungan Allah. Golongan tersebut adalah pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh di dalam beribadah kepada Allah, seseorang yang hatinya senantiasa terpaut dengan masjid-masjid, dua orang yang saling mengasihi karena Allah, mereka bertemu dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diundang oleh seorang perempuan yang berkedudukan dan berwajah elok (untuk melakukan kejahatan) tetapi dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah!’, seorang yang memberi sedekah, tetapi dia merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya, dan seorang yang mengingat Allah di kala sendirian sehingga menetes air matanya.” (HR Bukhori)

Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda: “ Se­sungguhnya Allah Ta’ala benar-benar kagum ter­hadap seorang pemuda yang tidak memiliki shabwah. ” (HR Ahmad, Thabrani).

Dengan demikian dapat kita simpulkan betapa mulianya pemuda yang berguna bagi masyarakat dan umat lain. Betapa ditinggikannya kelak para pemuda-pemuda yang berakhlak mulia untuk memajukan islam dan menyebarluaskan dakwah islam. Dan betapa pentingnya peran pemuda di Era Globalisasi sekarang ini, semoga kita adalah sebagian dari pemuda-pemudi yang berakhlak mulia yang dicintai oleh Rasulullah dan Allah SWT.

Tulisan ini diikutkan dalam Lomba Menulis Forum Ittihadul Muslimin dengan tema "Pemuda-Islam-Dan Persatuan Umat"

Lomba Menulis Forum Ittihadul Muslimin

Jangan Khawatir Bung!

Oleh : Zulfitra

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Puji syukur senanntiasa kita ucapkan kehadirat Allah SWT, dan senantiasa kita curahkan shalawat kepada baginda Rasulullah SAW.

Apa kabar pemuda? Semoga kamu berada dalam lindungan Allah SWT dan selalu berada dalam indahnya keimanan.

Perubahan zaman, selalu dihiasi oleh kecanggihan teknologi yang memanjakan manusia dalam menjalankan kehidupannya. Dewasa ini, kecanggihan teknologi telah membawa perubahan bagi dunia. Umat Islam, termasuk kepada umat yang sekarang ini menjadi konsumen dalam penggunaan teknolgi yang canggih tersebut. Saat ini, teknologi juga merasuki kepada para pemuda Islam dalam pergaulannya. Hal itu seringkali disalah gunakan dalam berhubungan dengan lawan jenisnya, salah satunya PACARAN. Pacaran merupakan tindakan maupun perkataan yang tidak membatasi jarak dalam berhungan dengan lawan jenisnya.

Wahai pemuda, engkau adalah calon pemimpin masa depan umat Islam. Terjebak dalam pergaulan yang bebas dan menjauh dari Al-Qur’an dan As-Sunnah bagi petunjuk jalan utamamu dalam menaklukkan dunia ini, menjadikan Umat ini jatuh kembali kepada zaman jahiliah 1400 tahun yang lalu. Tidakkah engkau sadar, kaum kafir sudah membombardir saudaramu di tanah kiblatmu pertama kali didirikan?, jika engaku menggunakan kecanggihan teknologi untuk melawan serangan kaum kafir dengan caramu sendiri, engkaulah penakluk dunia. Wahai pemuda, tidakkah engkau sadar, bahwa Pacaran sumber dari banyaknya kasus-kasus yang menjatuhkan kesucian wanita?, Allah SWT telah melarang hambanya kepada perbuatan zina yang tertuang dalam kitab suci Al-Qur’an, yakni:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَى ؛ إِنَّهُ كَانَ فَحِشَةً وَسَآءَ سَبَيْلًا

Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk. (QS. Al-Isra[17]:32)

Rasulullah SAW juga mengharamkan perbuatan zina dalam hadisnya yang artinya

“Tiga (jenis manusia) yang tidak diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat dan tidak pula Allah menyucikan mereka dan tidak memandang kepada mereka, sedang bagi mereka siksa yang pedih, yaitu: laki-laki tua yang suka berzina, seorang raja pendusta dan orang miskin yang sombong” (HR. Muslim)

Selanjutnya nabi juga memberitahukan tanda-tanda kiamat ialah banyaknya manusia yag berbuat zina dimuka bumi, tercatat dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang artinya,

“Sesungguhnya diantara tanda-tanda kiamat yaitu diangkatnya ilmu dan kebodohan nampak jelas, dan banyak yang minum khamar dan banyak orang berzina secara terang-terangan” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kemudian nabi menghimbau bagi umatnya yang tercinta khususnya bagi para pemuda islam agar menjaga jarak dalam berhubungan dengan lawan jenisnya, ini supaya syetan tidak menipudaya dan menggoda ummat nabi untuk tidak jatuh dalam perbuatan zina, hal tersebut disampaikan nabi dalam hadis yang artinya:

“Janganlah seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang wanita, melainkan yang ketiga dari mereka adalah syetan“. (HR. At-Tirmidzi)

Wahai pemuda, tidak usah takut akan jodoh. Allah SWT sudah memberikan kriteria jodoh yang akan kau dapatkan jika melihat salah satu ayat sebagai berikut :

الْخَبِيْثَتُ لِلْخَبِيْثِيْنَ وَالْخَبِثُوْنَ لِلْخَبِيْثَتِ ؛ وَالطَّبِّيَتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَالطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبَتِ ؛ أُلـءِكَ مُبَرَّءُوْنَ مِمَّا يَقُوْلُوْنَ ؛ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيْمٌ

Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga) (QS.An-Nuur[24]:26)

Apakah sudah terjawab semua kekhawatiran tentang jodohmu?

Jika belum, tahukah engkau berapa jumlah kasus pemerkosaan di Indonesia selama tahun 2016? Tercatat 2.399 kasus pelecehan seksual terjadi selama tahun 2016 yang berawal dari perbuatan zina (Catatan Tahunan 2016 Komnas Perempuan). Salah satu penyebab terjadinya perbuatan zina ialah memandang gambar dan video porno, hal tersebut tentu dimodali oleh kecanggihan teknologi yang senantiasa berkembang sesuai zaman. Wahai pemuda islam, jika engkau menghancurkan dirimu sendiri dengan dikendalikan nafsumu, engkau sudah satu langkah menjerumuskan umat Islam dalam kekalahan sebelum berperang dengan kaum kafir di zaman modern ini. Wahai pemuda! bangun dan sadarlah, Islam membutuhkan pemuda yang cerdas memanfaatkan waktunya dengan hal yang bermanfaat, bukan dengan berpacaran.

Sekian yang dapat penulis sampaikan, semoga pemuda Islam terbangun dan sadar akan pentingnya meraih prestasi tanpa pacaran dan membangun negeri ini tanpa menyiakan waktu dengan hal yang bermanfaat.

Akhirul kalam wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tulisan ini diikutkan dalam Lomba Menulis Forum Ittihadul Muslimin dengan tema "Pemuda-Islam-Dan Persatuan Umat"

Lomba Menulis Forum Ittihadul Muslimin

Kawah Candradimuka Cendikiawan Muda

Oleh : Aisyah Nurrahmah Siregar

Lembaga pendidikan sebagaimana lazimnya adalah pusat pembentukan karakter bangsa, seperti halnya peran pondok pesantren. Dalam sejarah bangsa Indonesia berjuang melawan penjajah peran pesantren tidak bisa dilepaskan didalamnya. Bahkan setelah merdeka, pesantren tetap menjadi bagian penting untuk memproduksi generasi-generasi penerus bangsa yang handal. Peran sertanya tidak hanya pada level masyarakat sebagai penjaga moralitas melainkan lebih jauh dari itu, masuk pada aktivitas ekonomi bahkan politik.

Artikel ini adalah pengalaman reflektif penulis sebagai salah satu santri di PondokPesantren Mini Al-Falah Medan Timur 1 yang terletak di salah satu sudut kota Medan, Sumatera Utara. Berdiripadatahun 1980-an dengan jumlah santri di masa awal masih dalam dihitung jari. Tidak lebih dari 20 santri. Bangunan dengan ukuran sederhana dan kecil tapi setidaknya memiliki halaman yang lumayan luas berukuran 90x80 meter untuk santri yang tidak lebih dari itu.Bahkan, guru yang mendidikpun hanyadua orang. Lantas apa yang menarik dari pesantren dengan gambaran seperti itu? Bagi saya, latar historis tersebut menggambarkan sebuah kemampuan untuk survive dan kemudian secara perlahan turut andil memberikan kontribusi bagi masyarakat.

Bagaimana pondok pesantren dengan segala keterbatasan yang ada mampu bertahan dan kemudian berkembang, ini yang terkadang banyak tidak dipahami oleh publik, bahwa kehadiran lembaga pendidikan seperti pesantren tidak selalu dengan serta-merta mapan secara infrastruktur maupun kelembagaan. Setidaknya ada beberapa aktivitas penting yang menurut hemat penulis yang mendasari bagaimana hal tersebut menjadi bagian penting dalam perjalanan sebuah lembaga pendidikan.

Saya memahami lembaga pesantren adalah ‘kawah candradimuka’ para cendikiawan muda Islam. Tempat di mana mereka di gembleng dan kemudian mengikut berbagai tahapan proses pendidikan yang tidak mudah, didalamnya para santri akan mengalami fase-fase bertahap yang menjadi ukuran bahwa seorang santri dapat dikatakan ‘matang’ baik secara keilmuan maupun secara psikologis. Dari aspek keilmuan para santri diberikan ‘bekal’ ilmu agama seperti Alqur’an dan hadist dan ilmu umum, meskipun masih banyak pesantren yang lebih dominan pada aspek ilmu agama, akan tetapi tetap tidak menghindar dari penguasaan ilmu umum.

Penguasaan ilmu agama begitu penting, karena ketika santri sudah masuk di tengah-tengah kehidupan masyarakat, biasanya mereka menjadi rujukan ketika mencari jawaban terhadap persoalan keagamaan. Hal ini yang kerap menjadi perhatian banyak pesantren, bahwa persoalan keagamaan di masyarakat begitu kompleks sehingga dibutuhkan peran santri didalamnya. Untuk menghadapi hal itu, maka sistem pemondokkan (asrama) biasanya menjadi hal wajib bagi para santri karena sistem tersebut dapat memastikan bagaimana seorang santri itu dapat di lihat perkembangannya secara terus-menerus.

Sistem pemondokkan dianggap penting juga karena didalamnya para santri diajari untuk bagaimana hidup mandiri, ini hal penting dalam pembentukan karakter kemandirian, kerja keras dan ‘tahan banting’, tidak mudah menyerah dengan segala bentuk keadaan susah. Prinsip santri yang paling dasar diajarkan setelah lulus adalah pengabdian tanpa pamrih. Hal ini tidak lantas para lulusan pondok pesantren tidak diajarkan untuk sukses secara duniawi melainkan mempersiapkan segala bentuk kemungkinan yang akan dihadapi oleh para santri ketika kelak sudah menjalani kehidupan bersama dengan masyarakat.

Hal demikian jugalah yang diajarkan di pesantren, tempat di mana saya memilih untuk tinggal sebagai ‘Santri Kalong’. Terminologi santri kalong adalah sebutan untuk membedakan aktivitas para santri di sebuah pondok pesantren. Saya sebagai mahasiswa diberikan kebebasan untuk aktif mengikuti semua sesi perkuliahan dan bahkan aktivitas kampus di luar jam kelas. Namum saya juga punya kewajiban di dalam pesantren, sesuai dengan ketentuan yang diwajibkan sebagai seorang santri.

Lantas apa istimewanya menjadi santri kalong? pada saat yang sama banyak teman-teman kuliah memilih ngekos, sementera saya lebih memilih menjadi ‘santri’. Bagi saya yang yakin bahwa pesantren adalah kawah candradimukanya para cendikiawan muda Islam, maka saya memilih jalur sebagai santri, sekalipun dengan keterbatasan tertentu. Hebatnya, hal ini tidak ditemukan dalam sistem pendidikan lain di luar pesantren, khususnya dalam sistem pendidikan Islam. Seorang mahasiswa diberikan hak tinggal di pesantren, mengikuti semua aktivitas pesantren termasuk didalamnya aktivitas belajar.

Tradisi santri kalong adalah aktivitas seseorang yang tidak ingin terputus jalurnya sebagai seorang santri, belajar dengan sistem pondok pesantren dan tetap dekat dengan para ustadz, kyai dan ini adalah bagian dari proses menjaga ‘sanad’ keilmuan sebagai warisan paling luhur dalam sejarah kehidupan manusia. Sebagai seorang santri saya mendapatkan keuntungan lebih, bahwa tinggal dan hidup di pesantren sekalipun berstatus sebagai mahasiswi memberikan saya wawasan yang kaya tentang khazanah keilmuan Islam.

Ditengah kehidupan kota yang serba matrealistis, alat ukur dan cara pandang diletakkan pada ukuran materi, indikator kesuksesan didasarkan pada penguasaan kekayaan material dan tingkah laku, sikap dan kebiasaan yang tidak lagi memandang bahwa asas kepatutan dan kesopanan yang sudah bergeser menjadi hak individualis untuk bebas tanpa memperhatikan nilai-nilai luhur tradisi dan agama, maka menjadi santri adalah salah satu pilihan yang harus dipertimbangkan agar prinsip dasar hidup, yaitu keseimbangan terhadap kebutuhan duniawi dan ukhrawi dapat menjadi dasar dan pegangan hidup.

Sekali lagi, pesantren adalah kawah candradimuka, ia adalah sub kultur bangsa Indonesia, didalamnya bercampur menjadi satu, kebahagian belajar hidup bersama sekaligus belajar kesusahan bersama. Yang namanya kawah candradimuka ia bukan tempat untuk berleha-leha yang penuh kesenangan. Ia adalah tempat di mana karakter di bentuk dan keilmuan didapatkan. Dengan demikian, cendikiawan muda Islam akan siap bertempur di medan perjuangan.

Tulisan ini diikutkan dalam Lomba Menulis Forum Ittihadul Muslimin dengan tema "Pemuda-Islam-Dan Persatuan Umat"

Lomba Menulis Forum Ittihadul Muslimin

Urgensi Pemuda dalam Mewujudkan Persatuan Umat di Indonesia

Oleh : Uswatun Hasanah

Siapa yang tak kenal dengan sosok pemuda? Sosok pribadi yang sangat menentukan bagi suatu umat atau bangsa. Menentukan karena dengannya sebuah negara bisa maju kedepan atau mundur ke belakang. Sebagaimana diketahui bersama bahwa pemuda merupakan penerus perjuangan generasi terdahulu untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Pemuda menjadi harapan untuk kemajuan suatu bangsa. Karena perannya dalam merubah paradigma seseorang terhadap bangsa dengan ide-ide atau gagasan yang berilmu, wawasan yang luas, serta berdasarkan kepada nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.

Terkait hal tersebut, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa eksistensi pemuda Islam dalam suatu negara amat penting. Alasannya karena merekalah yang memiliki potensi untuk mewarnai perjalanan sejarah umat manusia pada umumnya. Menganggap pemuda sebagai tenaga paling revolusioner karena secara fisikologis manusia mencapai puncak hamasah (gelora semangat ) dan quwwatul jasad (kekuatan fisik) pada usia muda . Sehingga sangatlah tepat jika dinyatakan bahwa masa muda adalah masa yang penuh dengan harapan, sarat dengan cita-cita dan penuh romantika kehidupan yang sangat indah. Keindahan masa muda dihiasi dengan bentuk fisik yang masih kuat, berjalan masih cepat, pendengaran masih kuat dan pikiran masih cermat. Maka, pantaslah jika para pemuda merupakan salah satu penentu maju atau mundurnya suatu Negara. Sebab terbukti sejak dulu kala, sekarang, dan yang akan datang sesuai fitrahnya pemuda merupakan tulang punggung Negara, penerus estapet perjuangan terhadap bangsanya.

Sebuah istilah “young today is Leader Tomorrow”, artinya bahwa pemuda hari ini adalah pemimpin di masa yang akan datang. Artinya bahwa nasib bangsa ini ke depan akan ditentukan oleh pemuda-pemuda kita saat ini. Jika pemuda kita baik, maka baiklah negeri ini dan sebaliknya demikian. Terkait dengan pentingnya pemuda yang kuat untuk umat ini, sebagaimana dalam QS. an-Nisa ayat 9:

وَلْيَخْشَ الَّذِ يْنَا لَوْتَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوْا اللهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا

Artinya: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar.”

Hadirin, ayat tersebut diawali dengan kalimat (----) kita kaji lebih dalam secara semantic: istinbatnya (----) adalah shigat amar , kaidah mengatakanللوجب الاصل فى الامر pada asalnya suatu perintah adalah wajib. Oleh karena itu wajib kepada kita, saya, saudara dan kita semua merasa takut jika meninggalkan anak-anak, keturunan, dan generasi-generasi yang lemah. Dari penggalan ayat tersebut memberikan pemahaman bahwa penting untuk menghasilkan pemuda-pemuda yang tidak lemah. Hal tersebut diakibatkan dengan adanya rasa takut untuk keberlangsungan nasib bangsa 10, 20 atau 30 tahun lagi, apakah bangsa bisa menggapai cita-citanya lewat pemuda atau tidak. sehingga pentinglah menghasilkan pemuda yang kuat dan taat.

Lantas, bagaimana sebenarnya peran penting pemuda dalam persatuan ummat? Jika ditinjau dari segi sejarah Indonesia bahwa sejak tahun 1908 masa Kebangkitan Nasional sampai menjelang detik-detik Proklamasi dikumandangkan berbagai ormas kepemudaan, seperti Persatuan Pelajar Stovia, Trikoro Dharmo, Jong Islamaiten Bond bahkan kita mengenal Budi Utomo tokoh muda yang kharismatik, mereka semua menjadi The Grand Old Man istilah Bung Karno, menjadi Stood Geber, bahkan menjadi The Foundating Father, pendiri, penggerak, yang mampu merebut kemerdekaan jika tanpa pemuda mustahil Indonesia ini merdeka. Demikian ungkapan kekaguman Bung Karno terhadap generasi muda kita yang diabadikan oleh perjuangan bangsa.

Sejarah tersebut mengajarkan kepada kita, kepada saya, kepada saudara-saudara pemuda saat ini dan para pemuda yang akan datang, agar memiliki semangat juang tinggi serta tanggung jawab yang penuh terhadap kelangsungan nusa, bangsa, dan agama yang kita anut ini. Selanjutnya peran pemuda juga tampak pada masalah yang sedang booming di negeri tercinta -Indonesia- yakni permasalahan terkait pernyataan tentang QS. Al-Maidah: 51 dari Gubernur Jakarta Non Aktif-Ahok-. Masalah tersebut sentak menjadikan umat Islam bersatu untuk membela Al-Qur’an dan menuntut keadilan hukum untuk menghukum dugaan penistaan terhadap Agama khususnya Islam. Dalam hal ini, umat Islam melakukan aksi Damai, sampai terakhir Aksi Damai ketiga pada tanggal 02-12-2016 yang dinyatakan sebagai Hari Persatuan Umat Islam. Suatu hal yang sangat luar biasa dengan dihadiri kurang lebih 800.0000 umat Islam dari berbagai provinsi di Indonesia. Lantas, menjadi pertanyaan di benak kita siapa yang berperan besar dalam aksi ini? Jawabannya adalah pemuda. Banyak pemuda yang ikut serta dalam aksi ini. Pemuda yang berasal dari berbagai pondok pesantren, bahkan Ciamis mengirim pemudanya sebanyak 10.000 orang untuk hadir dalam aksi tersebut. Hal yang sangat luar biasa adalah perjuangan mereka dengan berjalan kaki untuk sampai di Jakarta.

Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa pemuda Islam sangat semangat untuk membela Agamanya dan membela kitab sucinya- Al-Quran. Sehingga pemuda harus mempunyai semangat juang yang tinggi untuk mempersatukan umat dengan cara membangun bangsa Indonesia berdasarkan ajaran Al-Qur’an. Pemuda yang diinginkan oleh Islam adalah pemuda-pemuda yang agresif, inovatif, progresif, dan produktif.

Dengan demikian dari uraian ini dapat disimpulkan, bahwa pemuda merupakan tulang punggungnya bangsa dan agama, Indonesia bisa merdeka, Islam bisa bertahan hingga sekarang ini karena jasa-jasanya para pemuda pendahulu kita. Oleh karena itu, penting bagi para pemuda Islam untuk meningkatkan kualitasnya demi kemajuan bangsa dan Agama. Pemuda harus memiliki iman, ilmu, dan semangat kerja yang tinggi. Karena pemuda menjadi harapan bangsa untuk menjadikan negeri ini sebagai baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur. Sehingga bangsa ini membutuhkan pemuda yang kuat untuk membangun bangsa dan Agama, bukan pemuda yang lemah dan memiliki moral yang buruk. Karena hal itu akan menjadikan negeri ini rusak dan hancur pula. Bangkitlah wahai pemuda, satukan umat demi Islam.

Tulisan ini diikutkan dalam Lomba Menulis Forum Ittihadul Muslimin dengan tema "Pemuda-Islam-Dan Persatuan Umat"

Lomba Menulis Forum Ittihadul Muslimin

Pengalaman Hidup Seorang Santri

Oleh : Irma Yunita Nasution

Prospek Alumni Non-Pesantren Terhadap Alumni Pesantren

Tulisan ini mengacu kepada pengabdian seorang alumni pesantren yang telah meninggalkan pesantrennya untuk mengenyam pendidikan di tingkat berikutnya. Penulis telah menjalani sebagian proses pendidikan dengan suasana yang berbeda dan berbaur bersama para alumni sekolah akademik lainnya. Pengabdian yang memang dilatarbelakangi oleh hasil belajar dan penanaman moral lewat kegiatan kepesantrenan mengarahkan para alumni untuk mengabdi yang dibarengi dengan adaptasi diri berdasarkan keadaan yang berbeda dari asalnya.

Pengalaman Hidup Seorang Santri

Dari nasehat seorang Pimpinan Pesantren Modern Shalahuddiin Al-Munawwarah, Aceh, Ustadz Ir. Tahmin Ja’far, mengatakan, “ Ajaran agama digunakan untuk memfilter kehidupan di antara masyarakat dan apa yang dilihat, apa yang didengar, apa yang dirasakan adalah titik tujuan menuju kesuksesan”. Yang berarti setiap pandangan masyarakat akan selalu berbeda terhadap sebuah bentuk masalah, dari hal inilah para abdi masyarakat dari pesantren ini akan terus menyeimbangkan diri dengan pergerakan persfektif masyarakat. Hal ini dibarengi dengan pembenahan diri yang sudah diberikan pesantren sebagai bekal adaptasi diri yang sesuai ajaran Islam.

Ketika seorang alumni pesantren bergabung dengan masyarakat dalam perihal pendidikan, rasa ingin tahu dan ingin berbaur akan selalu menyelimuti benak para alumni. Dalam benaknya akan selalu diliputi oleh tanda tanya, “ Bagaimana pola hidup orang-orang yang tidak pernah merasakan pola hidup di pesantren?” maka secara tidak langsung seorang alumni akan berikhtiar untuk mencari jawaban dengan mengikuti pola berdasarkan aturan hidup yang pernah dia alami dan akan menemukan perbedaan pemikiran antara alumni dari pendidikan non- pesantren dan alumni pesantren.

Perbedaan ini meliputi banyak hal, dan yang paling berpengaruh adalah dalam hal problem solving. Banyak cara yang dilakukan seseorang untuk menyelesaikan suatu masalah, namun cara pemikiran dari titik awal menganalisa masalah tiap orang berbeda-beda.

Namun persfektif awal seorang alumni pesantren tak lepas dari pandangan orang lain yang belum pernah mengenyam pendidikan di pesantren. Dari hasil tanya jawab penulis dengan beberapa temannya, rata-rata dari pemikiran mereka menyatakan bahwa alumni pesantren itu memiliki kepribadian yang berbeda dari ajaran yang dia terima selama di pesantren.

Persfektif ini muncul karena masyarakat awam mengetahui bahwa pesantren merupakan wadah menempah para muridnya dengan ilmu agama dengan gaya belajar yang super religius dan terkontrol. Dari sekian banyak argumen yang bermunculan, sebagian dari mereka mengatakan bahwa kepribadian yang berbeda itu disebabkan oleh tekanan yang diberikan oleh peraturan pesantren sehingga istilah “kuda lepas dari kandangnya” mungkin selaras dengan persfektif sebagian narasumber yang terkait. Dan dari persfektif ini juga juga muncul persfektif yang menyatakan bahwa seorang alumni pesantren yang telah meninggalkan pesantrennya akan berubah drastis dan menunjukkan sifat aslinya. Persfektif lain juga menyatakan bahwa sebagian gaya (style) dari alumni pesantren tidak mencerminkan syariat dan ajaran yang selama ini mereka anut selama di pesantren.

Namun dari semua persfektif yang ada, alumni non-pesantren juga mengakui akan keilmuan agama setiap alumni pesantren, seperti membaca Al-Quran dan mahir berbahasa arab. Memang alumni pesantren dituntut untuk mahir berbahasa ketika akan meninggalkan pesantren. Ini adalah salah satu kelebihan alumni pesantren, bisa menggunakan bahasa arab ataupun bahasa inggris. Dari hal ini juga mengandung kontra karena ketika seorang alumni pesantren yang mungkin kurang akan ilmu agamanya akan menjadi bahan cibiran dari alumni sekolah non-pesantren ataupun masyarakat lainnya. Hal ini bukanlah salah satu acuan untuk menganggap bahwa seorang alumni adalah seorang yang hebat dan memiliki ilmu agama yang dalam. Setiap santri juga memiliki kemampuan yang sama dengan siswa non-pesantren lainnya. Namun tiap santri dituntut dengan cara yang berbeda untuk memiliki cara berfikir dari setiap pengalaman yang sangat terasa selama di pesantren.

Organisasi dan peraturan yang dijalankan oleh setiap santri di pesantren memiliki nilai tersendiri di hati para santri. Dan dari tempahan organisasi yang mandiri inilah para santri akan mempersiapkan diri untuk kehidupan yang berbeda di luar lingkungan pesantren. Rasa percaya diri, bersungguh-sungguh dan sabar adalah satu kunci utama yang dihasilkan dari pengalaman selama mengenyam pendidikan di pesantren. Namun, karena adaptasi diri yang masih “meraba” keadaan membuat sebagian alumni pesantren enggan menunjukkan jati dirinya dan lebih memilih untuk mengikuti keadaan masyarakat lainnya.

Penutup

Oleh karena itu, setiap alumni pesantren memiliki cara tersendiri untuk menghadapi kemilaunya kehidupan dibalik gerbang pesantren. Dan hal ini adalah cara setiap santri untuk mengabdikan dirinya untuk ilmu yang bermanfaat. Ajaran yang diterima oleh para santri lebih mengarah kepada pengalaman berorganisasi dan mengikuti peraturan ketat yang diberikan pesantren sebagai tameng adaptasi diri setiap alumni pesantren sesuai ajaran Islam. Pada akhirnya diharapkan setiap alumni pesantren yang juga pemuda Indonesia akan memiliki nilai positif sebagai langkah menuju umat Islam yang lebih baik. Wallahu a’lam bissawab.

____________________

Penulis adalah Alumni Modern Shalahuddin Aal-Munawwarah Gayo Lues Aceh.

Tulisan ini diikutkan dalam Lomba Menulis Forum Ittihadul Muslimin dengan tema "Pemuda-Islam-Dan Persatuan Umat"

Lomba Menulis Forum Ittihadul Muslimin

Pemuda Hari ini adalah bapak / Pemimpin di akan datang

شباب اليم رجال الغد
Pemuda Hari ini adalah bapak / Pemimpin di akan datang

Oleh : Maulana Hasan Hasibuan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Rantaian syukur tetap kita hadiahkan kepada Allah swt atas untaian nikamat dan rezeki , begitu juga tetap kita bershalat kepada Rasullullah Nabi Muhammad saw yang telah memberi uswah hasanah kepada kita di dunia ini.

Peran seorang pemuda di dalam pandangan agama atau bangsa sangat di perhatikan, tak banyak pemuda di masa sekarang menyadari betapa penting diri nya didalam kehidupan , banyak mereka yang menggangkap bahwa diri mereka itu sangat luar biasa tetapi aplikasi mereka kurang di ketahui bahkan tak ada yang mengetahui.

Di tanggan pemudalah tombak sebuah urusan ummat dan bangsa , dan di tanggan pemudalah runtuh nya peradaban ummat dan bangsa , bahkan bukan dilihat dari segi pemimpin sekarang tombak sebuah urusan bangsa dan ummat akan berjalan di akan datang .

Jika kita flashback dipermulaan dan masa pembagunan bangsa indonesia , founding father indonesia .

’’ ir soekarno ’’ berikan aku 10 pemuda akan ku goncangkan dunia

Sama hal nya dari sejarah pradaban islam , para pencetus dan pejuang islam serta penakhluk berawal dari para pemuda , para mujtahid dan pencetus dahulu adalah pemuda , imam 4 madhab salah satu contoh pemuda yang nyata bagi kita yang menyibukkan dan membebani diri mereka dengan ilmu yang terus mereka kaji

Sosok Yang paling sering kita kenal dan tenar yang tidak akan dilupakan oleh sejarah Dunia Sultan Mohammed Al fatih sang penakhluk kostantinopel yang kala itu termasuk negara keristen terbesar di zaman abad ke XI yang sebelumnya merupakan negara kriten terkuat dan terbesar itu jatuh dan takhlukan oleh sultan Mohammed Al fatih dan ia seorang pemuda yang kala itu masih berumur berumur 21 tahun .

Shalhuddin al ayyubi penakhluk Baitul maqdis juga penggerak dan pembuka Masjid yang dikenal sebagai salah satu Universitas tertua di Dunia saat ini yaitu Al Azhar yang kala itu sudah berubah fungsi sebagai Masjid syiah ia buka dan bebaskan dan di kembalikan fungsinya sebagai pusat dan pembelajaran ummat islam , dan ia juga kala itu seorang pemuda .

Pembebasan serta kemerdekaan indonesia juga di perjuangkan serta di pelopori oleh pemuda pemuda yang tangguh serta mau memberikan pradaban baru untuk negara nya .

Pemuda memiliki posisi yang luar biasa dalam pembagunan serta pergerakan pradaban kedepan , jangan mau kita dilalaikan oleh keadaan yang penuh dengan propoganda setan yang menjelma sebagai media media sosial yang saat ini mudah dan sangat cepat kita mengaksesnya , sangat bagus dengan ada nya media media sosial tersebut kita sebagai pemuda dapat menggambil andil bagus didalam nya bukan malah sebaliknya menjadi budak yang terus diperbudak bahkan di atur oleh media media sosial tersebut .

Pepatah tuah Arab dahulu pernah bersyair ,

إن الشباب والفراغ والحدة، مفسدة للمرءاى مفسدة

Sesungguhnya waktu muda dan waktu kosong itu adalah waktu yang merusak dan sangat merusak jika waktu itu tidak dipergunakan sebaik baiknya di masa Muda tersebut.

Begitulah kurang lebih nya pepatah menjelaskan filsafat beliau di masa mudanya.

Sejarah Islam membuktikan 9 jendral perang terhebat sepanjang sejarah adalah para pemuda :

1. Shalahuddin Al Ayyubi, sifatnya yang kesatria dan pengampun dan ia seorang pemuda di zamannya.
2. Abdullah bin Amir, kehebatan dan kecerdikannya dalam Administrasi dan strategi militer dan ia seorang pemuda di zamannya.
3. Amr Bin Ash, panglima perang yang bijak dalam mengatur strategi peperangan dan juga sebagai seorang pemuda di zamannya.
4. Thariq Bin Ziyad, ksatria yang memiliki satu mata, dan ia juga pemuda di masanya.
5. Syurahbil Bin Hasanah, salah satu komandan tersukses di pasukan Rasyidin dan juga seorang pemuda.
6. Khalid Bin Walid, pedang Allah yang terhunus.
7. Sultan Mohammed Al Fatih, sang penakluk Konstantinopel.
8. Sa'ad Bin Abi Waqqash, salah satu sahabat terpenting nabi.
9. Abu Ubaidah Bin Jarrah, Muhajirin dari kaum Quraisy Makkah yang termasuk paling awal dalam memeluk agama islam.

Sejati nya pemuda adalah pembuat perubahan yang baru dengan segala kretifitas yang kita punya kita keluarkan jangan kita pendam bahkan di kubur di benak pikiran kita , apakah kita tidak malu dengan generasi terdahulu lebih cetar dan lebih gesit dari pada kita kan seharusnya kita yang lebih baik karena sudah ada contoh di masa lalu yang bisa kita jadikan pelajaran kedepan di kehidupan kita .

Dalam memaknai perubahan pemuda adalah tulang punggung proses tersebut , dari sebuah proses pasti kita membutuhkan perjuangan , bisa kita belajar dari kejadian dimasa lalu lihat berpa hebat nya para pemuda di perjalanan masa lalu islam kita seharus nya menyontoh nya agar kita lebih baik lagi .

Man Jadda Wajada / من جد وجد

Ya kamu adalah aktor serta artis dipentas kehidupan , terus berlatih dan terus latih jadikan kata kunci Man Jadda Wajada Di atas terletak terus didalam pikiran mu dan semangat didadamu . jika kamu menyadari nya bahwa kata kunci tersebut sangat lah luar biasa dan sangatlah berpengaruh dalam di kehidupan mu.

Maka Mulai kita tanamkan semangat di dalam dasar tubuh kita kemudian kita pupuk dengan semangat sebagai pemuda , pergerakan perubahan itu ada di tanggan kita ya di tangan pemuda di tangan kita sebuah perubahan akan di ciptakan jangan sampai di tangan kita rusak nya sebuah peradaban .

Tersebab dalam sebuah proses itu tidak mudah pasti banyak tantangan dan cobaan pasti siapapun itu akan melalui nya , Ibarat pengoda yang paling lembut dan paling kejam ialah setan , ketika godaan itu sangat kencang ibarat angin topan yang menerjang tapi tak semua pemuda menyadari nya , terkadang ia ibarat sebuah ketenangan yang indah di benak pikiran para pemuda saat itu tanpa kesadaran kita telah di bawa nya kedalam lembah nya yang kejam lagi fana .

Didalam skenario perubahan pradaban terbaik ummat serta bangsa pasti ada pengarang dan penulis terbaik di dalamnya, akan indah dan terungkap sempurna di setiap prosesnya dan hanya di tangan pemudalah skenario indah ini akan di unggkapkan dengan indah serta bermelodi .

Engkau pemuda adalah jawaban untuk masa yang akan datang nanti nya , bak lebih bagus kita menaggis sekarang , bersusah sekarang , terbaring , dan terjatuh di masa ini dari pada kita akan begitu di masa keemasan kita .

Tersebab di dalam skenario mimpi perubahan tersebut adalah pemuda yang hebat dan peduli akan ummat dan bangsa nya , terselip dan tersirat ibarat sang sastra terhebat di dunia fana , oh kasihan terkadang para pemuda jarang mengetahuinya betapa penting diri nya di masa depan . sebelum mengakhiri kalam ini .

Mari kita simak bersama nasehat penting seseorang yang buakn nabi dan bukan juga Rasul akan tetapi nama dan kisah nya di didalam Al quran yang disebutkan kisah nya didalam Qs. Luqman Ayat 12- 21 .

Agar kita bisa mengambil kisah hikmah didalam nya , suatu hari ia pernah menasehati anaknya tentang hakikat hidup , “ Anakku jika makanan telah memenuhi perutmu , maka matilah pikiran dan kebijaksanaanmu , semua anggota badan mu akan malas untuk melakukan ibadah , dan hilang pulalah ketulusan dan kebersihan hati , padahal hanya dengan hati yang bersih manusia dapat menikmati lezatnya berdzikir , dari kisah ini bisa kita ambil pelajaran agar kita tidak tamak dan agar sering berdzikir pada Allah terkhusus hati seorang pemuda .

“ Anakku jika sejak kecil kau rajin menuntut ilmu dewasa kelak kau akan memetik buahnya dan menikmatinya , Anakku ikutlah kau dengan orang orang yang menggotong jenazah , janggan kau ikuti orang orang yang hendak pergi kepesta pernikahan , karena jenazah akan mengingatkan engkau pada kehidupan yang akan datang , sedangkan pesta pernikahan akan membangkitkan nafsu duniamu , dari ibrah nasehat ini mengajarkan kepada kita pemuda agar sentiasa mengisi waktu muda dengan perbendaharaan ilmu agar kelak kita menikmati nya dimasa depan , dan juga mengingat akan akhirat di kehudupan yang kekal nanti .

“ Anakku aku sudah pernah memikul batu yang besar , aku juga sudah menggangkat besi besi berat tapi tidak pernah kurasakan sesuatu yang berat dari pada tanggan yang buruk peranggainya , anakku aku sudah merasakan semua benda pahit yang ada , tapi tidak pernah kuraskan yang lebih pahit dari kemiskinan dan kehinaan , anakku aku sudah mengalami penderitaan dan bermacam kesusahan , tapi aku belum pernah merasakan penderitaan yang lebih susah dari pada menanggung hutang , dari kisah ini bisa kita ambil hikmah agar bersungguh sungguh dimasa muda agar di masa senja kita tidak merasakan kesedihan dan kepahitan yang nyata nantinya .

“ Anakku , sepanjang hidup ku aku berpegang kepada 8 wasiat para Nabi dan Rasul , wasiat itu adalah :

1. Jika kau beribadah kepada Allah jagalah pikiran mu baik baik.
2. Jika kau berada dirumah seseorang maka jagalah pandanganmu.
3. Jika kau berada ditengah majlis jagalah lisanmu.
4. Jika kau hadir dalam jamuan makan jagalah perengai mu.
5. Ingat lah Allah selalu disetiap langkahmu.
6. Ingatlah yang terdekat yaitu maut yang selalu siap bersama mu.
7. Lupakan lah budi baik yang pernah kau kerjakan kepada orang lain.
8. Dan lupakan lah kesalahan orang lain terhadapmu.

Agar nasehat yang dikisahkan di dalam kalam Allah ini bisa sama sama kita ambil hikmah yang sangat besar dan berharga di dalamnya.

Akhir kalam sama sama kita berdoa kepada Rabb yang menpunyai tujuh langit serta luasan daratan yang ia ciptakan Allah swt , agar kedepan nya kita sebagagai pewarna di pradaban masa depan , kita sebagai salah satu batu bata di pentas pembangunan pradaban ia kita pemuda bisa lebih baik dan ber metamorfosa agar lebih baik dan luar biasa , menyebarkan benih benih pradaban islam yang nyata dan damai yang sering kita kenal dengan islam rahmatan lilalamin , Allahuyuwafiqu ilaa aqwami thariq , wahuwa ya’lamu bissawabihi. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

Tulisan ini diikutkan dalam Lomba Menulis Artikel Forum Ittihadul Muslimin dengan tema "Pemuda-Islam-Dan Persatuan Umat"


Lomba Menulis Artikel Forum Ittihadul Muslimin

 
Back To Top
Copyright © 2014 ItmusMedia.Com. Designed by OddThemes