Pentingnya Mengetahui Tingkatan Orang Berpuasa-Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Alhamdulillah kali ini kita masih berkesempatan untuk bertemu dengan bulan Ramadhan tahun 1437 H. Bulan yang penuh berkah, bulan yang disebut oleh para Ulama sebagai bulan Kemenangan karena banyak sejarah kemenangan yang telah diraih oleh umat muslim ketika bulan Ramadhan. Perang Badar, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan masih banyak lagi kemenangan lainnya yang diraih oleh umat Islam ketika bulan Ramadhan.
Pada bulan ini tentunya banyak dari kita yang berlomba-lomba untuk menjadikan ibadah puasa tahun ini menjadi ibadah yang paling istimewa dibandingkan dengan ibadah pada tahun-tahun sebelumnya. Oleh karena itu banyak hal yang dikaji oleh banyak orang tentang puasa ini.
Salah satu dari banyak bab yang dikaji oleh mereka adalah tingkatan-tingkatan orang yang berpuasa. Di dalam kitab Ihya' Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali dan di dalam kitab Minhajul Qosidin karya ibnu Qudamah radhiyallahu 'anhumaa dijelaskan bahwa tingkatan orang berpuasa ada 3 tingkatan, yang akan kita bahas dibawah ini.
Pentingnya Mengetahui Tingkatan Orang Berpuasa
وَحَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ حَدَّثَنِيْ اَبِيْ عَنْ يَحْيَ بْنُ أَبِيْ كَثِيْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُوْ سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ حَدَّثَهُمْ أَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًاغُفِرَلَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيْمَانًا وَحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Artinya: Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku bapakku dari Yahya bin Abu Katsir ia berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah telah menceritakan kepada mereka, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap (pahala dari Allah), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. Dan siapa yang menegakkan (shalat pada malam) Lailatul Qadr dengan keimanan dan mengharap (pahala dari Allah) maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni'." (HR. Muslim No. 1268, HR. Bukhari No. 1870) *Lihat hadits secara lengkap di app.lidwa.com
1. Puasa Orang Awam (biasa)
Tingkatan ini adalah tingkatan pertama dari 3 tingkatan orang yang berpuasa. Tingkatan ini adalah tingkatan bagi para pemula atau para newbie. Tingkatan ini untuk orang yang hanya dapat menahan puasa dari memakan apapun, meminum apa saja dan menahan diri dari berhubungan badan (bercampur) dengan istri/suaminya semenjak terbitnya fajar (adzan shubuh) sampai dengan adzan Maghrib berkumandang.
Pada tingkatan ini puasa yang dilaksanakan adalah puasa yang hanya mengganti jadwal makan. Yang biasanya di luar Ramadhan makan 3x sehari, di bulan Ramadhan pun 3x sehari juga. Sarapan di waktu sahur, makan ke-2 disaat berbuka dan makan ke-3 selepas tarawih. Apa yang tidak pernah di makan di bulan yang lain ada di bulan Ramadhan dan terkesan balas dendam. Inilah puasa yang hanya mendapat lapar & dahaga.
Pada tingkatan ini puasa yang dilaksanakan adalah puasa yang hanya mengganti jadwal makan. Yang biasanya di luar Ramadhan makan 3x sehari, di bulan Ramadhan pun 3x sehari juga. Sarapan di waktu sahur, makan ke-2 disaat berbuka dan makan ke-3 selepas tarawih. Apa yang tidak pernah di makan di bulan yang lain ada di bulan Ramadhan dan terkesan balas dendam. Inilah puasa yang hanya mendapat lapar & dahaga.
2. Puasa Orang Khawas (Khusus/VIP)
Tingkatan ini yang biasanya dikerjakan oleh para ulama dan para kaum mukminin yang mempunyai keimanan hakiki dan disebut dengan tingkatan khusus. Tingkatan ini ialah yang dilakukan oleh seseorang yang tidak hanya menahan dari 3 hal yang tadi tapi juga menahan penglihatan dari melihat yang diharamkan oleh Allah, pendengaran dari mendengar hal-hal yang haram semisal nyanian-nyanyian atau suara-suara yang merangsang nafsu syahwat, kemudian menahan anggota tubuh yang lain dari melakukan kedzoliman kepada saudara-saudara kita(kaum mukminin) dan menahan anggota tubuh yang lain dari segala perbuatan yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya semisal mencuri, memukul teman dan lain sebagainya.
Sederhananya bukan hanya perut yang dipuasakan, tetapi mata dipuasakan, mulut dipuasakan, telinga dipuasakan, pikiran dipuasakan, semua anggota tubuh dipuasakan. Inilah puasanya orang yang khusus (VIP).
3. Puasa Orang yang Khawasul Khawas (VVIP)
Puasa orang yang Very Very Important Person yaitu tingkatan yang biasa dilakukan oleh para Nabi dan para sahabat. Tingkatan ini merupakan tingkatan dimana hati ini hanya murni milik Allah semata. Hati yang hanya cenderung melakukan segala sesuatu hanya untuk akhirat, tidak terbesit satu bagian pun dari hatinya ataupun pemikirannya untuk memikirkan dunia yang fana ini. Mereka mempunyai kemewahan dunia namun kemewahan tersebut tidak sedikit pun merasuk ke dalam jiwanya. Karena hatinya sudah dipenuhi oleh kecintaannya terhadap Allah. Jadi jikalau sedikit saja memikirkan tentang gemerlap dunia ini maka batallah puasa orang tersebut jika ingin mencapai di tingkat ini.
Tingkatan ini adalah tingkatan orang-orang khusus diantara yang khusus-khusus. Orang yang paling khusus karena selain dia menahan perutnya dari lapar & dahaga dia juga bisa mempuasakan mulut, mata, telinga, tangan dan semuanya, serta bisa mempuasakan hatinya agar tidak terpincut untuk cinta kepada dunia.
3 Tingkatan Orang Berpuasa
Nah sekarang kaum muslimin masalahnya "Tepuk dada jangan tanya selera", kalau selera yang ditanya tak akan ada cukupnya. Tapi "Tepuk dada tanya Iman". Wajar kalau puasa itu yang dipanggil adalah orang yang beriman, bukan orang yang islam. Sebab orang yang beriman pasti dia islam, tapi orang yang islam belum tentu dia termasuk orang yang beriman. Oleh karena itu perlu kita mengusahakan mudah-mudahan kitalah yang dipanggil oleh Allah dalam QS. Al-Baqarah [2] ayat 183.
Inilah kesempatan bagi kita kaum muslimin, dan mungkin ini kesempatan yang terakhir. Begitu kita masuk di bulan Ramadhan, ini pula mungkin Ramadhan yang terakhir bagi kita. Maka kesempatan yang terakhir ini kita manfaatkan semaksimal mungkin sehingga kita di Ridhai oleh Allah SWT, mulia hidup kita di dunia, mulia pula di akhirat.
Pada tingkatan ke berapakah kita sekarang ini? Hanya Allah dan kita sendirilah yang mengetahui jawabannya. Wallahu A'lam bisshowab.
Kata Kunci: 3 Tingkatan Orang Berpuasa, Puasa, Ramadhan, Risalah Ramadhan
MasyaAllah, keren artikelnya 😊
ReplyDeleteBlog penuh inspirasi ini. 👍
Alhamdulillah.. Semoga bermanfaat dan terus memberikan yang terbaik
ReplyDeleteTerima kasih telah membagikan artikel yang bermanfaat ini, izin save ke ms word ya gan :)
ReplyDeletemoga-moga saya termasuk yang vvip..amin
ReplyDeletepuasanya orang awam yah seperti kita kita yang berpuasa tapi tidak didasari dengan ilmu, shalat yang tidak di dasari dengan ilmu kualitasnya orang yg berpuasa terletak pada ilmu yang di miliki dan pengamalannya
ReplyDeleteYg pnting niat n ikhlas lillahita'ala, biarlah ALLAH yg kasih peringkatnya
ReplyDelete