Al-Qur'an juga dikatakan :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا (41) وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا (42) هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا (43)
Artinya : 41. Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. 42. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. 43. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman. (Q.S. Al-Ahzab 41-43)
Dalam ayat ini, diperintahkan agar orang-orangg beriman berdzikir kepada allah dengan dzikir yang banyak, kira-kira apa yang dimasud dzikir disini, mengingat ada ulama yang membagi dzikir itu kepada dua, dzikir dengan lisan saja dan dzikir dengan kenyataan, yaitu dengan sikap dan perilaku.
Yang dimaksud, dzikir yang banyak bukan dalam artian jumlah, seperti membaca laa ilaaha illalllah, sepuluh kali, seratus kali, seribu kali, atau tiga ribu kali, setiap malam jum’at misalnya. Padahal bilangan itu tidak ada yang banyak, seratu banyak, tapi dibanding seribu sedikit, seribu dibanding sepuluh ribu sedikit, dan seterusnya. Ini menunjukkan banyak menurut jumlah itu relative.
Kita bandingkan dengan dzikirnya orang yang munafik, “orang munafik tidak dzikir kecuali hanya sedikit saja“. Sedikit disini bukan dalam arti jumlah. Kalau orang mu’min membaca tasbih, tahmid, dan takbir 33 kali, tidak berarti orang munafiq itu membacanya dzikirnya masing-masing 10 kali.
Untuk mempraktekkan dzikir yang banyak dengan pengertian jumlah yang tadi, kadang menggunakan tasbih, tidak akan bisa dilaksanakan oleh setiap orang,
Seorang mu’min yang sadar ialah tentu saja setiap gerak langkahnya tentu saja akan ingat terhadap aturan dan ketentuan Allah di manapun mereka berada.
Maka dari Itu Marilah mulai dari sekarang kita bentuk keimanan kita dengan menjalankan sholat agar kita tidak menjadi orang orang yang merugi. Yang dimaksud merugi adalah ketika manusia itu lupa akan keberadaan Allah SWT. Tidak hanya sholat yang kita kerjakan, tetapi ibadah yang lain yang telah diajarkan oleh Rasulallah SAW.
Semoga Bermanfaat ^_^
Wassalamu'alaikum warahmatullah
Semoga Bermanfaat ^_^
Wassalamu'alaikum warahmatullah
semoga dapat kita aplikasikan saudara ..
ReplyDeletekrn ana takut .., klw kita menyampaikan ilmu .. tapi tdk kita aplikasikan takutnya ..ILMu trsbut tak brthan lama d jiwa dan hati kita ... :) gimana sepakat ?!
Sepakat sahabat!!...
DeleteThis comment has been removed by the author.
Delete