Siapapun kita, tentu pernah bersilaturrahmi ke rumah
teman, walau sekadar bercakap-cakap atau karena ada kepentingan bisnis.Sebab
manusia selalu membutuhkan orang lain, siapapun dia tua-muda, pria maupun
wanita. Islam sebagai agama yang sempurna tidak membiarkan masalah ini begitu
saja, namun Islam mengajarkan adab-adab bertamu, sehingga tujuan
bersilaturrahmi bisa terlaksana dengan baik. Berikut adalah beberapa adab bertamu
yang diajarkan agama Islam yang mulia ini.
1. Mengucapkan Salam
Ucapkanlah salam dengan suara yang
sekiranya didengar tuan rumah, tidak terlalu pelan dan tidak pula terlalu
keras. Dengan salam berarti sang tamu berdo'a semoga tuan rumah memperoleh keberkahan
dan keselamatan. Demikianlah perintah Allah dalam Alquran. "Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kalian memasuki rumah yang bukan rumah
kalian sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya."
(QS.An-Nur ayat 27). Dalam riwayat Turmudzi dikisahkan bahwa Kaldah bin Hanbal disuruh Shafwan bin
Umaiyah untuk mengantarkan susu dan
makanan kepada Rasulullah yang sedang
berada di atas lembah Kaldah langsung menemui Rasulullah tanpa mengucapkan
salam dan tidak minta izin. Rasulullah lalu menyuruhnya keluar kembali dan
mengucapkan, Assalamualaikum, apakah aku boleh masuk ?" Inilah ajaran Rasulullah yang seharusnya
dilakukan setiap muslim.
2. Mengucapkan
Salam Tiga Kali
Bila salam belum terdengar ulangi
kembali hingga tiga kali. Tentunya, dengan rentang waktu yang tidak terlalu
rapat. Imam Muslim meriwayatkan bahwa Abu Musa al-Asyari menemui Umar bin Khathab, lalu ia berkata:
"Assalaamu alaikum, ini Abdullah bin Qais. Namun, Umar tidak mengizinkannya
masuk. Lalu Abu Musa al-Asyari mengucapkan salam kembali seraya mengatakan ini
Abu Musa, lalu ia mengucapkan salam (ketiga kalinya) sambil mengatakan ini
Al-Asyari kemudian ia pun pulang. Abu Musa berkata: "Jawablah salamku,
jawablah salamku." Tak lama setelah itu, datanglah Umar bin Khathab:
"Wahai Abu Musa, kami tidak menjawab salammu karena kami sedang
sibuk." Abu Musa berkata: "Saya mendengar Rasulullah bersabda:
"Minta idzin itu hanya tiga kali, bila diizinkan (silahkan masuk) dan bila
tidak diizinkan pulanglah kembali." (HR Muslim).
3. Meminta Izin
Masuk
Langsung masuk ke rumah orang lain
tanpa izin bukanlah kebiasaan terpuji. Sebaliknya kebiasaan yang terlarang dalam Islam. Meskipun hal ini sering kita jumpai di masyarakat bukan berarti
kebiasaan itu diperbolehkan sebab tidak
semua kebiasaan itu dibenarkan agama dan etika. Barangkali saat itu tuan
rumah sedang beristirahat, atau tidak mau diganggu atau mungkin berpakaian yang
tidak layak dilihat orang lain. Dengan minta
izin berarti sang tamu member! kesempatan tuan rumah berbenah diri lalu
menyambutnya. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memasuki
rumah yang bukan rumah kalian
sebelum meminta izin dan member!
salam kepada penghuninya." (QS. M-Nur ayat 27)
4. Membelakangi Pintu
Janganlah berdiri menghadap ke dalam
rumah melalui pintu yang terbuka atau mengintip dari balik jendela, ketika anda
mengetuk pintu atau mengucapkan
salam. Tapi, berdirilah membelakangi pintu. Hal ini untuk
lebih menjaga pandangan dari hal-hal yang tidak diinginkan. Saad berkata:
"Seseorang berdiri di depan pintu
Rasulullah sambil menghadap ke dalam rumah, ia bermaksud minta izin. Kemudian
Rasutullah berkata: ‘Seharusnya kamu begini atau begitu, sesungguhnya
disunahkannya minta izin hanyalah untuk menjaga pandangan.’” (HR Abu
Dawud.)
5. Bertamu Tidak Lebih dan Tiga Hari
Boleh saja seorang tamu menginap, namun
sebaiknya tidak melebihi tiga hari. cukuplah kiranya tiga han untuk melayani
sang tamu. Janganlah menunggu hingga diusir tuan rumah. Rasulullah bersabda, “Barangsiapa beriman
kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.” Kewajiban
menenima tamu selama tiga hari bila lebih dan itu maka ini adalah shadaqah.” (HR Bukhari Muslim).
6. Kembali Pulang bila Tuan Rumah Tidak
Mengizinkan Masuk
Tak jarang tenjadi tuan rumah tidak
suka diganggu dan tidak mau menenima tamu. Karena itu, pilihlah waktu yang
tepat untuk bertamu. Dan bila anda mengalami ha! mi, pulangtah dan jangan
memaksakan din untuk menemuinya. Sebab seandainya bisa bertemu pun suasana nya
tentu tidak kondusif dan mungkin serba canggung dan kaku. Allah berfirman: “Dan jika dikatakan kepadamu.‘Kembali
(saja) lah. ‘Maka hendaklah k.amu kembali.” (QS. An-Nur ayat 28).”
7. Tidak Memandang Sekeliling Ruangan
Penuh Selidik.
Bila telah diizinkan masuk, jagalah mata dan hal-hal yang tidak
boleh dilihat. Jangan biarkan mengikuti nafsu penasaran yang serba ingan tahu
dan menyelidiki sekitan. lnilah alasan mengapa disyariatkan minta izin.
Rasulullah bersabda,
‘Sesungguhnyo
disyanatkan minta izin tidak lain untuk menjaga pandangan.” (HR Turmudzi)
8. Bersikap Tawadlu dalam Majlis Tuan
Rumah
Hal ini, sudah menjadi hal biasa, bahwa siapapun yang menjadi tuan rumah
tentu ia tidak ingin melihat tamunya berlaku tidak sopan. Misalnya dengan
mencari-cari majalah untuk dibaca tanpa izin. Demikianlah adab-adab dalam
bertamu Dengan memperhatkan adab-adab tersebut. sebuah kunjungan tidak saja
sesuai syani’at Islam, tapi juga bisa menjadi ajang silaturahmi yang
mudah-mudahan mendatangkan berkah.’
Syukron.. Semoga bermanfaat ^_^
Post a Comment