BREAKING NEWS

Ghazwul Fikri : Kisah Orang Musyrik Yang Baik

Ghazwul Fikri, bule bertato pungut anak afrika, kultum ramadhan
Ghazwul Fikri : Gambar diambil dari www.hoaxes.id


Ghazwul Fikri : Kisah Orang Musyrik Yang Baik-Belakangan ini banyak sekali kita lihat orang-orang non-muslim yang memberikan sedekah ke mesjid-mesjid, memberikan makanan berbuka untuk orang yang berpuasa, dan yang paling viral adalah berita tentang seorang wanita bertato yang memberi makan dan pengobatan kepada seorang anak kecil dari Afrika. Apa ganjaran yang diberikan oleh Allah? Apakah mereka akan mendapatkan pahala dan kelak bisa tinggal kekal didalam Surga? Mungkin kisah ini akan menjawab pertanyaan kita.

Suatu ketika, ketika usainya perang badar. banyak sekali kaum musyrikin yang menjadi tawanan kaum muslim. Diantaranya adalah pimpinan-pimpinan kaum Quraisy yang ditahan dan menjadi tawanan kaum muslimin. Salah satu pimpinan kaum Quraisy yang ditawan waktu itu adalah Abbas bin Abdul Muthalib. Beliau adalah paman Rasulullah SAW. yang kebetulan saat itu belum memeluk islam. Kemudian kaum muslimin datang menghampiri Abbas dan para kaum musyrikin yang ditahan seraya mengolok-olok dan menghina atas kekufuran mereka. Khususnya Ali bin Abi Thalib waktu itu sangat keras mengolok-olok Abbas bin Abdul Muthalib karena telah menyerang Rasulullah SAW.

Kemudian Abbas merasa tidak terima karena olokan kaum muslimin tadi dan Abbas berkata,
"Wahai kaum muslimin mengapa engkau hanya memperlihatkan keburukan-keburukan kami? sedangkan kebaikan-kebaikan yang pernah kami lakukan sengaja kalian sembunyikan."

Kemudian kaum mukminin merasa kaget dan berkata,
"Memang anda kaum musyrikin pernah melakukan kebaikan?" jawab mereka.
"Ya, kami pernah melakukan kebaikan. Kami memakmurkan masjidil haram, kami  merawat ka'bah, kami memberi minum kepada orang yang sedang berhaji, dan kami banyak membebaskan tawanan."

Disaat itu beberapa kaum muslimin sempat bingung mendapat pernyataan dari Abbas bin Abdul Muthalib. Akhirnya kemudian turun QS. At-Taubah [9] ayat 17-20 yang ingin menjawab pernyataan dari Abbas bin Abdul Muthalib.

"Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan mesjid-mesjid Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka kekal di dalam neraka (17)." 
"Apakah (orang-orang) yang memberi minuman orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidil Haram kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta berjihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah. Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada kaum yang zalim (19). Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan (20)." 

Kemudian siapakah yag seharusnya memakmurkan masjid? Allah menjawab di ayat selanjutnya,

"Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk (18).

Hal yang terpenting yang bisa kita dapatkan bahwa, kebaikan apapun yang telah dilakukan oleh orang kafir itu tidak bernilai dimata Allah. Dalam surah yang lain, surah An-Nur [24] ayat 39 Allah berfirman,


"Dan orang-orang kafir, perbuatan mereka seperti fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi apabila didatangi tidak ada apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah baginya. Lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan (amal-amal) dengan sempurna, dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya (39)."
Kemudian di ayat 40,


"Atau (keadaan orang-orang kafir) seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh gelombang demi gelombang, diatasnya ada (lagi) awan gelap. Itulah gelap gulita yang berlapis-lapis. Apabila dia mengeluarkan tangannya hampir tidak dapat melihatnya. Barang siapa tidak diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah, maka dia tidak mempunya cahaya sedikit pun (40)."


Kita semua mengetahui, pendiri microsoft Bill Gates setiap tahun menyumbangkan hartanya sebanyak triliunan dollar Amerika. apakah sekian banyaknya itu tidak dihargai oleh Allah? Jawabannya "TIDAK". Jangankan kaum kafir, kaum muslim pun jika melakukan kebaikan tapi tidak sesuai dengan prosedur yang ditentukan oleh Allah dan diiringi dengan niat tertentu maka kebaikan itu tidak akan bernilai sempurna.

Artinya, amalan yang dilakukan oleh kafir yang baik dan muslim yang buruk itu sama saja tidak bernilai. Sama saja kita mengambil air di sumur menggunakan ember yang bolong-bolong. Ketika kita mengambil ke bawah seperti ada beban yang kita angkat, ketika ember telah sampai diatas kita tidak mendapat apa-apa karena airnya sudah tumpah semua.

Jika kita menanyakan dimana letak keadilan Allah maka alangkah baiknya kita berpikir sejenak. Kenapa meminta keadilan kepada Allah sedangkan kita sendiri tidak adil kepada Allah. Kita analogikan seperti ada seorang pemuda yang meminta ijazah kelulusan kepada suatu universitas padahal dia tidak terdaftar didalamnya. Dia mengikuti kelas, dia mengikuti ujian dan mendapat nilai tinggi, tapi dia tidak terdaftar, maka setinggi apapun nilainya tetap saja dia tidak akan mendapatkan ijazah kelulusan.

Dimana letak kesadaran pemuda tersebut? Dia bukan siapa-siapa di universitas tapi meminta ijazah kelulusan. Sama halnya dengan islam. Syahadat adalah syarat pendaftaran yang harus dipenuhi untuk masuk kedalam islam, ketika dia sudah terdaftar didalam islam maka dia akan mengikuti ujian dan tes kelulusan. Ketika dia sudah lulus maka dia akan mendapatkan sertifikat untuk masuk ke surga, jika tidak dia akan masuk kedalam neraka.

Karena itu pandangan Allah dengan pandangan manusia itu kerap sekali berbeda. Mungkin manusia menganggap bau mulut orang yang berpuasa itu sangat bau. Tapi bagi Allah bau mulut orang yang berpuasa bahkan lebih wangi dari minyak kasturi. Mungkin bagi manusia nyawa seorang muslim itu tidak berharga, tapi bagi Allah nyawa seorang muslim itu lebih berharga dari dunia dan seisinya. Mungkin bagi kita tidur di pagi hari dengan bermimpi dan sangat nyenyak itu adalah suatu kenikmatan, tapi bagi Allah menjalankan 2 rakaat di waktu fajar leibih baik dari dunia dan seisinya.

Itulah perbedaan-perbedaan pandangan kita sebagai manusia dengan pandangan Allah terhadap suatu keadaan. Oleh karena itu pada bulan Ramadhan ini marilah kita senantiasa meningkatkan amalan ibadah kita. jangan sampai apa yang kita buat menjadi tidak bernilai sama halnya dengan yang diperbuat oleh orang-orang musyrik dan orang-orang kafir. Jika Anda ingin melakukan kebaikan dan mendapat pengakuan dari Allah maka masuklah islam, mendaftarlah dan anda akan mendapatkan sertifikat taqwa, Insyaallah. Dan jangan pernah menganggap bahwa orang musyrik yang dermawan dan jujur lebih baik daripada orang muslim. Sesungguhnya masih banyak orang muslim yang baik di muka bumi ini.

Mungkin saat ini ada diantara para pembaca yang masih tidak terima atas tulisan ini, masih berkata bahwa Allah tidak adil. Tapi, apakah tidak cukup Dalil Al-Quran diatas sebagai penguat? Tidak percayakah Anda dengan Al-Quran? Tidak cukupkah kebenaran Al-Quran yang sudah banyak terungkap saat ini? Tidak cukupkah kebenaran yang dikatakan Allah didalam Al-Quran bahwa manusia diciptakan dari setetes mani yang hina, kemudian saripati air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim), kemudian air mani itu dijadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu dijadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu dijadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu di balut dengan daging, kemudian Allah menjadikan kita sebagai manusia melalui semua proses tersebut. Tidak cukupkah itu membuktikan bahwa Al-Quran adalah benar? Semua telah difirmankan oleh Allah pada Q.S Al-Mu'minuun [23] ayat 12-14 ribuan tahun yang lalu bahkan disaat teknologi kedokteran belum ada seperti sekarang ini.


Semoga bermanfaat, dan menjadi pemacu kita untuk lebih cinta kepada Islam karena sesungguhnya Islam lah agama yang memberikan banyak sekali kebaikan dan pembenaran.

Wallahu A'lam Bisshowab. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kata Kunci : Ghazwul Fikri, Kisah Rasulullah, Perang Badar, Kultum Ramadhan

Penulis : Farhan Abdillah Dalimunthe

Share this:

3 comments :

  1. Wah sungguh mulia sekali. Dari anak kurang gizi gtu sampek memel. Luar biasa

    ReplyDelete
  2. waduh.. musyrik tapi baik??

    ReplyDelete

 
Back To Top
Copyright © 2014 ItmusMedia.Com. Designed by OddThemes