BREAKING NEWS

2 Alasan Memilih Belajar Ilmu Dunia Atau Ilmu Agama

“Berilmu tanpa ibadah maka jadilah dia Yahudi,
Beribadah tanpa ilmu maka jadilah dia Nasrani”

Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

2 Alasan Memilih Belajar Ilmu Dunia Atau Ilmu Akhirat - Dr. Zakir Naik pernah ditanya oleh seorang siswa ketika berkunjung ke USIM Malaysia pada pertengahan 2016 lalu. Siswa tersebut bertanya “Mana yang lebih baik? Belajar Quran sebelum belajar ilmu konvensional, sebaliknya, atau keduanya pada saat bersamaan, yaitu dipadukan?”

Begini jawaban Dr. Zakir Naik,

Menurut Dr. Zakir Naik, edukasi yang kita dapatkan haruslah mendekatkan kita kepada Allah s.w.t. Yang terbaik adalah belajar keduanya, tapi belajarlah dengan cara dimana keduanya akan mendekatkan kita kepada Allah s.w.t.

Jadi pelajarilah Al-Qur’an, dan ilmu Islam. Bersamaan dengan itu, pelajari juga ilmu dunia. Tapi, ilmu dunia yang kita dapatkan, haruslah mendekatkan kita kepada Allah s.w.t.

quotes islami, dalil motivasi, dr.zakir naik
Sumber : Youtube


Alasan Pertama

Allah s.w.t berfirman,

“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.”

(Q.S. Al-Qashash [28] : 77)

Jika kita belajar sains, teknologi, sejarah, dan geografi, dan mereka mulai mengajarkan “Fulan bin fulan hebat”, kemudian sosok dalam sejarah, atau presiden ini dan itu. Sebenarnya ini tidak berguna.

Jadi ketika kita belajar ilmu konvensional, ini harusnya mendekatkan kita kepada Allah s.w.t. Dan ketika kita belajar ini, sekarang, media sangat kuat. Jika kita belajar ilmu konvensional, kita belajar bahwa Sirkulasi darah ditemukan oleh William Harvey. Ketika kita belajar di sekolah, William Harvey adalah orang pertama yang menemukan sirkulasi darah. Media dan kaum imperialis Barat sangat kuat dalam menyebarkannya, padahal sebenarnya konsep sirkulasi darah ditemukan oleh Ibnu Nafiz, seorang ulama dari kalangan muslim. 400 tahun sebelum William Harvey, Ibnu Nafiz lah yang pertama kali menjelaskan sirkulasi darah, yang bahkan telah disebutkan dalam Quran sejak 600 tahun sebelum Ibnu Nafiz.

Allah s.w.t berfirman,

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.”

(Q.S. Qaaf [50] : 16)

Urat leher yang dimaksudkan dalam ayat tersebut ialah pembuluh darah yang terdapat di leher yaitu Vena Jugular.

Pertanyaan yang kemudian timbul dari ayat ini ialah mengapa harus menganalogikan kedekatan Allah dengan pembuluh darah? Lalu kenapa harus yang di leher? Sebegitu pentingkah pembuluh darah tersebut?

Jika kita lihat secara anatomis, vena jugular membawa darah dari bagian kepala (otak, kranium/tempurung kepala, wajah) dan leher untuk kembali ke jantung. Jadi bisa disimpulkan betapa penting dan vitalnya pembuluh ini.

Bisa kita lihat dari ayat ini kalau pencipta Al-Qur’an (Allah SWT) benar-benar mengetahui betapa pentingnya darah, pembuluh darah, serta sirkulasi darah di seluruh tubuh. Jika Allah tidak mengetahui pentingnya darah, pasti analogi yang digunakan bukanlah pembuluh darah yang notabenenya berfungsi untuk mengalirkan darah.

Pembuluh darah besar lainnya yang disebutkan dalam Al-Qur’an ialah Al-Aatiin (aorta). Aorta merupakan pembuluh darah besar yang mengalirkan darah langsung dari jantung untuk disebarkan ke seluruh tubuh.

Allah SWT berfirman,

“Niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya. Maka sekali-sekali tidak ada seorangpun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu.”

(Q.S. Al-Haqqah [69] : 45-47)

Maksud dari ayat tersebut ialah jika Rasulullah SAW berdusta terhadap Allah maka sanksi yang akan diberikan ialah pemotongan pembuluh darah yang keluar dari jantungnya (aorta) sehingga kematian adalah hasil akhirnya.

Aorta memiliki aliran darah yang cepat karena tekanannya langsung berasal dari kontraksi jantung. Selain itu volume darahnya masih sangat banyak (hanya memiliki 1 percabangan kecil yaitu koroner) oleh karena itu ketika aorta dipotong maka konsekuensinya ialah akan terjadi pendarahan yang sangat hebat lalu syok dan dengan mudahnya dapat menimbulkan kematian.

quotes islami, dalil motivasi, ilmu dunia atau ilmu agama

Alasan Kedua

Betapa hebatnya Islam dengan Al-Qur’annya dapat mengisyaratkan tentang sirkulasi darah bahkan 1000 tahun sebelum ilmuan barat William Harvey mengemukakannya. Masihkah kita meragukan keagungan firman Allah?

Jika kita belajar di sekolah konvensional, mereka memuji orang-orang Barat dan sebagainya. Faktanya, dari abad ke-8 sampai ke-12, ketika Eropa disebut sebagai zaman kegelapan, Muslim menjadi pemimpin dunia.

Jadi, ketika kita belajar di sekolah konvensional, jangan belajar sesuatu yang telah terdistorsi. Pelajari sesuatu yang merupakan kebenaran. Namun bersamaan dengan studi Islam, dan Qur’an, kita juga harus belajar ilmu konvensional sehingga kita lebih paham tentang din (agama) kita, dan kita bisa menjelaskan kepada orang lain. Tapi jika kita hanya belajar Quran tanpa belajar ilmu dunia, ini bagus, tapi yang terbaik adalah belajar keduanya, edukasi dari keduanya sehingga kita bisa menjadi da’i yang lebih baik.

Jika kita hanya belajar syariah tanpa mengetahui aspek lainnya, ini bagus, tidak buruk. Ini lebih baik daripada hanya mengetahui ilmu konvensional. Tapi yang terbaik adalah mengetahui keduanya, dan menggabungkannya, dan menyebarkan pesan Allah s.w.t.

Didalam dunia Keilmuan Islam kita mengenal nama :

1. Ibnu Sina : Bapak Kedokteran,
2. Abbas bin Firnas : Sang Penerbang Pertama,
3. Al Jazari : Sang Insinyur Mesin,
4. Az Zahrawi : Sang Dokter Bedah,
5. Fathimah Al Fitri : Ibu Pendiri Universitas,
6. Ibnu Al Haytam : Bapak Optik,
7. Ibnu Battuta : Sang Penjelajah Dunia,
8. Jabir ibnu Hayyan : Bapak Distilasi, Ahli Kimia, 
9. Sinan : Sang Arsitek,
10. Laksamana Cheng Ho : Pelaut Pembawa Pesan Kedamaian,
11. Ibnu Rusyd : Filsuf, Dokter, Ahli Fiqih di Andalusia,
12. Al Idrisi : Pakar Geografi,
13. Al Kindi : Pakar meteorologi, anemology, udara (iklim), kelautan, mata, cahaya, dan musik,
14. Abu Al Qasim Al Majrithi : Pencetus kebangkitan ilmu astronomi, dan
15. Al Khawarizmi : Penemu Algoritma (matematika).

Nama-nama diatas adalah segelintir dari para ilmuwan muslim yang menggabungkan antara keilmuan dunia dan ilmu akhirat demi mendekatkan diri kepada Allah SWT. Contohnya saja Abbas bin Firnas, beliau senang memperhatikan ciptaan Allah dilangit. Ia memperhatikan betapa menakjubkannya kebesaran Allah yang menerbangkan burung-burung di udara. Ini yang memotivasi Abbas bin Firnas untuk bisa memahami kebesaran Allah dilangit.

Janganlah kita terlalu terpaku terhadap ilmu konvensional sehingga melupakan hakikat kita sebagai hamba yang harus selalu bersyukur kepada Allah SWT. Dan jangan pula terlalu terpaku terhadap ilmu syariat sehingga mengakibatkan peradaban yang madani tidak dapat diwujudkan untuk kemaslahatan umat Islam. Lihat kondisi hari ini, semua kemajuan IPTEK dan Ekonomi dikuasai oleh orang-orang kafir. Sudah saatnya Umat Islam bangkit dari “ke-awwaman” dan kembali menguasai dunia melalui keilmuan dunia yang dipadukan dengan keilmuan syariah.

Wallahu A’lam Bisshowab

Penulis : Ibnu Fathul Islam, Khairatul Husna, Just Lail
Referensi :

Ceramah Dr. Zakir Naik – Lebih Baik Belajar Ilmu Agama atau Ilmu Dunia @USIM Malaysia 2016

Fortiana, Nur, Desember 2012, “SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA BERKAITAN DENGAN AL-QUR’AN DAN SAINS”, http://www.academia.edu/2267995/Sistem_Peredaran_Darah_Manusia_Kaitannya_dengan_AL_-_Quran_dan_Sains, 18 September 2016.

http://www.itmusmedia.com/2016/01/10-penemu-muslim.html

Share this:

1 comment :

  1. Artikel yang sangat Bagus dan Bermanfaat.. Update terus dan sukses selalu ya Gan...

    Capsa Susun
    Poker Uang Asli
    Judi Poker

    ReplyDelete

 
Back To Top
Copyright © 2014 ItmusMedia.Com. Designed by OddThemes