BREAKING NEWS

ISLAM DAN KEKAYAAN

Apakah Islam memberikan izin untuk kaya?



Islam itu kaya? Maksudnya adalah di dalam kitab suci agama Islam yaitu Al qur'an bnyak termaktub ayat yang menjelaskan bahwa Allah, Tuhan ummat Islam menciptakan begitu banyak kekayaan alam yang dapat manusia kelola untuk memenuhi kebutuhannya dan menciptakan kekayaan untuk dirinya keluarganya dan masyarakat.

Kekayaan yang kita maksud disini adalah bukan kekayaan yang melebihi atau berlebihan karena di dalam Al qur'an juga Allah tidak menyukai hal hal yang berlebihan, tetapi kekayaan yang di maksud disini ialah dimana dengan kekayaan itu kita dapat menjalankan kewajiban kewajiban kita sebagai seorang muslim. Harta itu perlu lo dalam beribadah, misalnya seperti shalat yang memerlukan mukena dan alat shalat lainnya, berinfak, zakat, naik haji, bahkan membantu muslim lainnya yang secara ekonomi di kategorikan tidak atau kurang mampu.

Islam merupakan agama rahmatan lil'alamin. Islam mengatur kehidupan manusia dengan begitu baiknya, jikalau kita mau menerapkan apa apa saja yang Allah perintahkan di dalam Alqur'an dan melalui sunnah Rasul dalam mencari rezeki khususnya, yakinlah ummat Islam akan berjaya dari segi ekonominya. Contoh kecilnya saja Islam melalui Rasulullah mengajarkan kita cara berniaga yang baik untuk dapat mensejahterakan diri kita dan keluarga serta memenuhi kewajiban kita sebagai ummat Islam.

Al Qur’an juga menyuruh kita untuk kaya. Tau tidak. Kaya bukanlah keburukan bagi orang orang yang mengamalkannya untuk kebaikan hidup di dunia dan akhirat. Bahkan Ibnu Taimiyah dalam kitab Majmuuúl Fatawaa (21/144) menyebutkan bahwa, “mencari kekayaan itu bisa jadi hukumnya adalah wajib, yaitu berlaku pada perkara-perkara yang harus dilakukan untuk menunaikan kewajiban-kewajiban.”

Para ulama ushul mengatakan, “Maa Laa Yatimmul waajibu illa bihi, fa huwa waajib”, Ketika suatu kewajiban tidak dapat sempurna (terlaksana) kecuali dengan sesuatu yang lain, maka sesuatu yang lain itu menjadi wajib hukumnya.

Banyak sekali dalil Al qur'an mengenai perintah dan tata cara mencari rezeki, yaitu : 

1. Halalnya perdagangan dan jual beli, Allah Swt berfirman: “…padahal Allah telah menghalalkan jual beli.” (QS. al-Baqarah [2]:275) 

2. Pentingnya niaga dan bisnis Allah Swt. : “Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS. al-Mulk [67]:15)

Allah Swt berfirman: “…dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah” (QS. al-Muzzammil [73]:20) 

3. Anugerah Allah Swt yang tiada terhingga, Allah Swt berfirman: “Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl [16]:14) 

Allah Swt berfirman: “Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezki kepadanya.” (QS. Al-Hijr [15]:19-20) 

Dan yang paling penting tugas dan kewajiban seorang Muslim terhadap kekayaannya termaktub di dalam firman Allah yaitu “Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.” (QS. Al-Hadiid [57]:7) 

Kekayaan merupakan karunia kebaikan, Allah Swt berfirman: “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS. Al-Jumu’ah [62]:10).

Allah Swt berfirman: “Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari ‘Arafat, berdzikirlah kepada Allah di Masy’arilharam. Dan berdzikirlah (dbengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat.” (QS. Al-Baqarah [2]:198)


Sahabatku menjadi kaya itu sering jadi impian banyak orang. Namun, tidak semuanya berhasil mewujudkan impiannya menjadi kaya. Karena tidak semua terampil menjemput rezeki yang telah Allah sediakan. Semoga dalam kondisi dan situasi apapun kita dapat mensyukuri kekayaan serta kecukupan yang Allah berikan kepada kita, hamba yang dicintaiNya. Amiin Ya Rabbal 'Alamin..

Wallahu A'lam

Share this:

Post a Comment

 
Back To Top
Copyright © 2014 ItmusMedia.Com. Designed by OddThemes