Merindu Sebenarnya Cinta - Rindu hati ini senantiasa dekat dengan Allah. Cinta yang
membuncah kepada Allah mendorong jiwa berlari kencang untuk
menuju-Nya. Perjalanan menuju Allah melewati jalan yang tidak mudah,
penuh lika-liku terjal. Jalan tersebut hanya bisa dilewati oleh orang-
orang yang memiliki rasa cinta yang tinggi kepada Allah. Jika insan
memiliki daya lemah dalam mencintai Allah maka ia takkan mampu
melewati rintangan dalam menuju Allah. Karena, sudah barangtentu
manusia akan memberi banyak cintanya pada dunia.
Sangat sedikit manusia yang menyadari bahwa hakikat perjalanan
hidupnya adalah menuju Rabb-Nya. Perjalanan yang memiliki beberapa
fase. Perjalanan yang begitu panjang. Yang pada hakikatnya adalah
sebuah perjalanan yang garis akhirnya adalah perjumpaan dengan
Allah.
Layaknya perjalanan yang sudah pasti membutuhkan bekal, maka
perjalaan menuju Allah juga sarat dengan perbekalan. Bahkan bekal
yang tak sedikit. Bekal yang bukan berupa harta benda tetapi bekal
berwujud takwa. Takwa yang akan menjadi modal besar untuk
mendulang pahala dari amal shalih dan mengundang rahmat Allah
Ta’ala.
Tetapi, hanya orang-orang yang berimanlah yang menyadari akan
itu semua. Sadar akan jauhnya perjalanan. Sadar akan banyaknya bekal
yang dibutuhkan. Sadar akan berat dan berlikunya perjalanan. Oleh
karenanya, hanya merekalah yang akan bersiap membekali diri. Hanya
merekalah yang memiliki kerinduan yang membuncah untuk segera
bertemu Rabbnya, meski harus berdarah-darah dalam menempuh
perjalanan itu.
Orang yang beriman akan semakin cinta untuk bertemu dengan
Allah. Disebabkan berbagai janji kenikmatan yang akan diberikan
sebagai ganti dari amal shalih mereka tatkala didunia. Sebagaimana
yang dikabarkan oleh Rasulullah SAW, “...Seorang mu’min jika diberi
kabar gembira dengan rahmah Allah dan ridha-Nya dan surga-Nya, dia
senang bertemu dengan Allah dan Allah senang bertemu dengan-Nya.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Seperti itulah bila seseorang telah berikrar bahwa Allah adalah
Rabb-nya, tentu iak akan menyembah-Nya, beribadah kepada-Nya, dan
mengagungkan-Nya secara optimal, maksimal dan sebaik-baiknya.
Penulis : Diaripra
Artikel ItmusMedia.Com
Post a Comment