BREAKING NEWS

Islam Rahmatanlil'Alamin

Oleh : Tarri Handayani

Pemuda islam memiliki banyak warna, berbeda bahasa maupun suku bangsa namun dipersatukan melalui ikatan akidah yaitu akidah islamiyah yang sempurna. Pada sekarang ini pemuda generasi bangsa yang harusnya membawa gerakan perubahan namun kenyataanya pemudalah agen yang telah diubah, tidak jauh berbeda halnya dengan pemuda islam pada saat ini. Peran pemuda islam yang luar biasa dalam membangunan negara, agama dan persatuan umat namun kenyatanya belum dapat dilakukan dengan baik karena perbedaan dan sikap apatis yang semakin mengikis pemikiran, sehingga menjauhkan pemuda islam dari pemikiran islam itu sendiri yang dapat memecah belahkan kesatuan dan persatuan.

Jika kita bercermin dari sosok seorang pemuda yang luar biasa pada zaman Khilafah yaitu Muhammad Al-Fatih, beliau adalah seorang pemuda yang berhasil menaklukan kota konstatinopel pada usianya yang ke-23 tahun. Hari sebelum kemenangannya 29 Mei 1453 M, Sultan Muhammad Al-Fatih bersama tentaranya berusaha keras membersihkan diri dihadapan Allah SWT. Mereka memperbanyak shalat, do’a dan dzikir. Sultan Muhammad Al-Fatih pun melancarkan serangan besar-besaran dengan takbir secara terus menerus membahana di angkasa Konstatinopel seakan-akan meruntuhkan langit kota itu. Kesungguhan dan semangat juang yang tinggi dikalangan tentara Al-Fatih akhirnya berjaya mengantarkan cita-cita mereka. Ini artinya jika umat bersatu dan Al-qur’an serta As-sunnah dijadikan pedoman hidup maka kejayaan islam akan bangkit secara utuh.

Kalau kita lihat sekarang ini, banyak pemuda islam serasa malu menunjukan identitasnya sebagai pemeluk agama yang sempurna sehingga skularisme merajalela, kenapa harus setengah-setengah kalau kita bisa menjalankan syariat-Nya secara khafah. Mereka marah jika politik dikaitkan dengan agama, mereka tertawa ketika sistem ekonomi dikontaminasikan dengan islamiyah dan mereka tidak suka apabila syariat-Nya dihubungkan dengan kehidupan nyata. Mereka justru dengan bangga mencontoh selebritis barat tanpa mengetahui makna dari apa yang mereka lakukan alhasil mereka menjadi pemuda yang latah, tidak tertata dan tidak memiliki karakter mulia. Pemuda islam harusnya saling mengingatkan kepada sesama, bukan malah sibuk berbangga dengan wadah yang mereka punya. Pemuda islam harusnya bisa mengusahakan perubahan masyarakat biadab menjadi beradab, yang dulu berseteru menjadi bersatu dan yang dulu apatis menjadi kritis.

Bagaimana kesejahteraan dan kemakmuran akan terwujud kalau para pemudanya masih takut dalam pengambilan keputusan, hal ini disebab para pemuda islam masih jauh dari Al-qur’an. Bagaimana umat bisa bersatu kalau penista Al-qur’an pun masih dibantu dan bagaimana umat islam bisa berjaya kalau syariat-Nya belum ditegakan secara sempurna. Karena pemuda islam yang bersatu boleh jadi mengalahkan negara maju dan pemuda islam yang memiliki pemikiran islam boleh jadi disegani oleh negara diseluruh penjuru dunia. Sebab faktanya kaum kafir tidak akan takut jika umat muslim hanya rajin melaksakankan shalat di mesjid, tetapi kaum kafir akan sangat takut apabila umat islam memiliki pemikiran yang benar, pemikiran yang maju, pemikiran yang berdasarkan Al-qur’an da As-sunnah yaitu pemikiran islam, oleh sebab itu sampai saat ini kaum kafir masih memerangi pemeluk islam secara lembut namun mampu merusakkan akidah sampai keakar-akarnya yaitu dengan perang pemikiran.

Pemuda islam yang takut akan penerapan sistem islam secara sempurna pada kehidupannya membuat kaum kafir tertawa ria. Pemikiran pemuda islam yang kini semakin jauh pada pemikiran islam akibat dari dunia barat yang menyematkan agama islam identik dengan teroris, sehingga pemuda islam memiliki phobia tersendiri terhadap agama islam yang sesungguh rahmat bagi seluruh alam. Olah karena itu terbentuklah benteng pembatas antara agama dengan kehidupan yang hanya tempat sebagai singgahan. Islam itu agama yang damai, agama yang harusnya dibanggakan bukan dikebelakangkan sebab bukan umat islam yang menjajah sebuah negara damai, aman dan tentram hanya untuk kepentingan ekspansi, bukan pula orang islam yang menyulut perang dunia pertama maupun kedua, bukan negara islam juga yang menjatuhkan bom atom atas hiroshima dengan keji, tidak berperi kemanusiaan dan mengorbankan jutaan rakyat sipil dan bukan pemuda islamlah yang selalu menghina dan melecehkan sebuah ajaran agama baik dengan menghina toko agamanya maupun membakar kitabnya.

Orang yang cerdas adalah orang yang menyatukan islam secara sempurna didalam dirinya. Pemuda islam jangan phobia pada syariat islam yang sempurna, jangan malu melakukan hukum islam secara khafah, jangan sungkan mengamar ma’ruf kepada sesama karena ingatlah semua akan kita pertanggung jawabkan dihadap-Nya.

Tulisan ini diikutkan dalam Lomba Menulis Artikel Forum Ittihadul Muslimin dengan tema "Pemuda-Islam-Dan Persatuan Umat"

Lomba nulis itmus, Forum Ittihadul Muslimin, Lomba Menulis Artikel Forum Ittihadul Muslimin

Share this:

2 comments :

  1. Semoga pemuda Islam yang saat ini bisa menjadi Muhammad Al Fatih.aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin Allahumma Aamiin. Mari kita buka kembali pintu kemenangan Islam agar Islam bisa kembali menjadi agama yang Rahmatan lil 'Aalamiin

      Delete

 
Back To Top
Copyright © 2014 ItmusMedia.Com. Designed by OddThemes