BREAKING NEWS

Kisah Para Pemuda dalam Al-Qur'an

Oleh : Allia Putri

Sadarkah wahai saudaraku bahwa sebagian kisah dalam Al-Quran menceritakan tentang pemuda ?

Dengan tujuan yang baik, Al-Quran menginginkan semoga setiap umatnya yang mengamalkan Al-Quran dapat memiliki semangat yang membara nan menggelora serta toleransi dan rasa keprimanusiaan saling menyayangi antar umat yang besar. Allahu Akbar!

Masih ingatkah saudara sekalian kepada Habil dan Qabil ? Keturunan pertama dari nabi yang diturunkan ke bumi karena godaan setan untuk memakan buah kuldi dan ia adalah penduduk pertama Bumi yang terpisah jauh dengan belahan jiwanya, Siti Hawa. Yaa, nabi Adam As.

Adam dan Hawa memiliki buah hati yang tumbuh besar menjadi pemuda. Namun sayangnya, salah satu dari mereka terkenang abadi dalam sejarah sebagai pembunuh pertama di Bumi.

Seperti yang tercantum didalam Al-Quran Surat Al-Ma'idah ayat 27-31

"...Ia berkata (Qabil): “Aku pasti membunuhmu!” Berkata Habil: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa” (Q.S: Al- Ma'idah-27)

“Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam.” (Q.S: Al- Ma'idah-28)

"Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnya lah, maka jadilah ia seorang diantara orang-orang yang merugi." (Q.S: Al- Ma'idah-30)

"Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana dia seharusnya menguburkan mayit saudaranya. Qabil berkata: “Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayit saudaraku ini?” Karena itu jadilah dia seorang di antara orang-orang yang menyesal." (Q.S: Al- Ma'idah-31)

Sesungguhnya Allah sangat mencintai seorang pemuda seperti Habil yang pekerja keras, giat, jujur,dan cinta terhadap lingkungan dan sekitarnya.

Sementara sebaliknya Allah sangatlah membenci pemuda-pemudi yang memiliki sifat layaknya Qabil, yang selalu iri kepada saudaranya, pemalas dan mempunyai sifat-sifat lain yang bertolak belakang seperti Habil yang sangat di benci oleh Allah SWT.

Maka dengan begitu, sebaik-baiknya pemuda adalah, pemuda yang dapat berguna bagi orang banyak, pemuda yang baik juga dapat membuat umat-umat lain yang tergabung bersama pemuda yang baik dapat menjadi baik pula. Peran pemuda-pemudi pada masa kini sangat menentukan perkembangan dan pola pikir dunia, karena kelak pemuda-pemuda ini lah yang akan memimpin dunia.

Peran pemuda di masyarakat bukan menjadi kelompok pengekor yang sekedar melalaikan kewajiban, membuang-buang waktu dengan aktifitas-aktivitas yang bersifat hura-hura dan tidak ada manfaatnya. Melainkan Islam menaruh harapan yang besar kepada para pemuda untuk menjadi pelopor dan motor penggerak dakwah islam. Pemuda adalah kelompok masyarakat yang memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan kelompok masyarakat lainnya, diantaranya adalah bahwa mereka relatif masih bersih dari pencemaran (baik aqidah maupun pemikiran), mereka memiliki semangat yang kuat dan kemampuan mobilitas yang tinggi.

Para musuh Islam sangat menyadari akan hal tersebut, sehingga mereka berusaha sekuat tenaga untuk mematikan potensi yang besar tersebut dari awalnya dan menghancurkan para pemuda dengan berbagai kegiatan yang laghwun (bersifat santai dan melalaikan), dan bahkan destruktif.

Sebuah pepatah islam mengatakan: "Bukanlah pemuda jika ia mengatakan inilah ayahku…akan tetapi pemuda adalah yang mengatakan inilah aku inilah diriku.". Dalam pepatah ini yang dimaksud bukanlah menyatakan bahwa kita tidak boleh membanggakan ayah kita karena ia tak muda lagi dan tidak pantas disebut pemuda. Tetapi, dalam pepatah ini dimaksudkan lebih baik kita sebagai pemuda yang bijak untuk membanggakan diri sendiri dan mulai melakukan sesuatu yang dapat membanggakan diri sendiri dan orang lain. Karena seperti yang kita tahu bahwa ayah kita juga telah membanggakan kita karena hasil jerih payah nya lah yang membuat kita tumbuh dan kembang seperti sekarang. Dan sekarang adalah waktunya untuk memulai merubah diri membuat perubahan dari dalam diri sendiri terlebih dahulu untuk membanggakan diri dan membanggakan masyarakat serta umat sekitar. Dan kelak nanti pada suatu saat yang membahagiakan kita akan dengan bangganya menyerukan "inilah aku! Ini diriku!"

Seperti yang kita harapkan semoga para pemuda-pemudi penerus bangsa kita akan sadar dan memahami bahwa orang yang baik adalah orang yang paling bermanfaat untuk umat dan masyarakatnya “Dan Katakanlah: ‘Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.’” (Q.S: At Taubah [9]: 105).

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Ada 7 golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya. Pada hari itu, tidak ada naungan, kecuali nanungan Allah. Golongan tersebut adalah pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh di dalam beribadah kepada Allah, seseorang yang hatinya senantiasa terpaut dengan masjid-masjid, dua orang yang saling mengasihi karena Allah, mereka bertemu dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diundang oleh seorang perempuan yang berkedudukan dan berwajah elok (untuk melakukan kejahatan) tetapi dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah!’, seorang yang memberi sedekah, tetapi dia merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya, dan seorang yang mengingat Allah di kala sendirian sehingga menetes air matanya.” (HR Bukhori)


Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Ada 7 golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya. Pada hari itu, tidak ada naungan, kecuali nanungan Allah. Golongan tersebut adalah pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh di dalam beribadah kepada Allah, seseorang yang hatinya senantiasa terpaut dengan masjid-masjid, dua orang yang saling mengasihi karena Allah, mereka bertemu dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diundang oleh seorang perempuan yang berkedudukan dan berwajah elok (untuk melakukan kejahatan) tetapi dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah!’, seorang yang memberi sedekah, tetapi dia merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya, dan seorang yang mengingat Allah di kala sendirian sehingga menetes air matanya.” (HR Bukhori)

Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda: “ Se­sungguhnya Allah Ta’ala benar-benar kagum ter­hadap seorang pemuda yang tidak memiliki shabwah. ” (HR Ahmad, Thabrani).

Dengan demikian dapat kita simpulkan betapa mulianya pemuda yang berguna bagi masyarakat dan umat lain. Betapa ditinggikannya kelak para pemuda-pemuda yang berakhlak mulia untuk memajukan islam dan menyebarluaskan dakwah islam. Dan betapa pentingnya peran pemuda di Era Globalisasi sekarang ini, semoga kita adalah sebagian dari pemuda-pemudi yang berakhlak mulia yang dicintai oleh Rasulullah dan Allah SWT.

Tulisan ini diikutkan dalam Lomba Menulis Forum Ittihadul Muslimin dengan tema "Pemuda-Islam-Dan Persatuan Umat"

Lomba Menulis Forum Ittihadul Muslimin

Share this:

Post a Comment

 
Back To Top
Copyright © 2014 ItmusMedia.Com. Designed by OddThemes