BREAKING NEWS

Urgensi Pemuda dalam Mewujudkan Persatuan Umat di Indonesia

Oleh : Uswatun Hasanah

Siapa yang tak kenal dengan sosok pemuda? Sosok pribadi yang sangat menentukan bagi suatu umat atau bangsa. Menentukan karena dengannya sebuah negara bisa maju kedepan atau mundur ke belakang. Sebagaimana diketahui bersama bahwa pemuda merupakan penerus perjuangan generasi terdahulu untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Pemuda menjadi harapan untuk kemajuan suatu bangsa. Karena perannya dalam merubah paradigma seseorang terhadap bangsa dengan ide-ide atau gagasan yang berilmu, wawasan yang luas, serta berdasarkan kepada nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.

Terkait hal tersebut, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa eksistensi pemuda Islam dalam suatu negara amat penting. Alasannya karena merekalah yang memiliki potensi untuk mewarnai perjalanan sejarah umat manusia pada umumnya. Menganggap pemuda sebagai tenaga paling revolusioner karena secara fisikologis manusia mencapai puncak hamasah (gelora semangat ) dan quwwatul jasad (kekuatan fisik) pada usia muda . Sehingga sangatlah tepat jika dinyatakan bahwa masa muda adalah masa yang penuh dengan harapan, sarat dengan cita-cita dan penuh romantika kehidupan yang sangat indah. Keindahan masa muda dihiasi dengan bentuk fisik yang masih kuat, berjalan masih cepat, pendengaran masih kuat dan pikiran masih cermat. Maka, pantaslah jika para pemuda merupakan salah satu penentu maju atau mundurnya suatu Negara. Sebab terbukti sejak dulu kala, sekarang, dan yang akan datang sesuai fitrahnya pemuda merupakan tulang punggung Negara, penerus estapet perjuangan terhadap bangsanya.

Sebuah istilah “young today is Leader Tomorrow”, artinya bahwa pemuda hari ini adalah pemimpin di masa yang akan datang. Artinya bahwa nasib bangsa ini ke depan akan ditentukan oleh pemuda-pemuda kita saat ini. Jika pemuda kita baik, maka baiklah negeri ini dan sebaliknya demikian. Terkait dengan pentingnya pemuda yang kuat untuk umat ini, sebagaimana dalam QS. an-Nisa ayat 9:

وَلْيَخْشَ الَّذِ يْنَا لَوْتَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوْا اللهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا

Artinya: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar.”

Hadirin, ayat tersebut diawali dengan kalimat (----) kita kaji lebih dalam secara semantic: istinbatnya (----) adalah shigat amar , kaidah mengatakanللوجب الاصل فى الامر pada asalnya suatu perintah adalah wajib. Oleh karena itu wajib kepada kita, saya, saudara dan kita semua merasa takut jika meninggalkan anak-anak, keturunan, dan generasi-generasi yang lemah. Dari penggalan ayat tersebut memberikan pemahaman bahwa penting untuk menghasilkan pemuda-pemuda yang tidak lemah. Hal tersebut diakibatkan dengan adanya rasa takut untuk keberlangsungan nasib bangsa 10, 20 atau 30 tahun lagi, apakah bangsa bisa menggapai cita-citanya lewat pemuda atau tidak. sehingga pentinglah menghasilkan pemuda yang kuat dan taat.

Lantas, bagaimana sebenarnya peran penting pemuda dalam persatuan ummat? Jika ditinjau dari segi sejarah Indonesia bahwa sejak tahun 1908 masa Kebangkitan Nasional sampai menjelang detik-detik Proklamasi dikumandangkan berbagai ormas kepemudaan, seperti Persatuan Pelajar Stovia, Trikoro Dharmo, Jong Islamaiten Bond bahkan kita mengenal Budi Utomo tokoh muda yang kharismatik, mereka semua menjadi The Grand Old Man istilah Bung Karno, menjadi Stood Geber, bahkan menjadi The Foundating Father, pendiri, penggerak, yang mampu merebut kemerdekaan jika tanpa pemuda mustahil Indonesia ini merdeka. Demikian ungkapan kekaguman Bung Karno terhadap generasi muda kita yang diabadikan oleh perjuangan bangsa.

Sejarah tersebut mengajarkan kepada kita, kepada saya, kepada saudara-saudara pemuda saat ini dan para pemuda yang akan datang, agar memiliki semangat juang tinggi serta tanggung jawab yang penuh terhadap kelangsungan nusa, bangsa, dan agama yang kita anut ini. Selanjutnya peran pemuda juga tampak pada masalah yang sedang booming di negeri tercinta -Indonesia- yakni permasalahan terkait pernyataan tentang QS. Al-Maidah: 51 dari Gubernur Jakarta Non Aktif-Ahok-. Masalah tersebut sentak menjadikan umat Islam bersatu untuk membela Al-Qur’an dan menuntut keadilan hukum untuk menghukum dugaan penistaan terhadap Agama khususnya Islam. Dalam hal ini, umat Islam melakukan aksi Damai, sampai terakhir Aksi Damai ketiga pada tanggal 02-12-2016 yang dinyatakan sebagai Hari Persatuan Umat Islam. Suatu hal yang sangat luar biasa dengan dihadiri kurang lebih 800.0000 umat Islam dari berbagai provinsi di Indonesia. Lantas, menjadi pertanyaan di benak kita siapa yang berperan besar dalam aksi ini? Jawabannya adalah pemuda. Banyak pemuda yang ikut serta dalam aksi ini. Pemuda yang berasal dari berbagai pondok pesantren, bahkan Ciamis mengirim pemudanya sebanyak 10.000 orang untuk hadir dalam aksi tersebut. Hal yang sangat luar biasa adalah perjuangan mereka dengan berjalan kaki untuk sampai di Jakarta.

Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa pemuda Islam sangat semangat untuk membela Agamanya dan membela kitab sucinya- Al-Quran. Sehingga pemuda harus mempunyai semangat juang yang tinggi untuk mempersatukan umat dengan cara membangun bangsa Indonesia berdasarkan ajaran Al-Qur’an. Pemuda yang diinginkan oleh Islam adalah pemuda-pemuda yang agresif, inovatif, progresif, dan produktif.

Dengan demikian dari uraian ini dapat disimpulkan, bahwa pemuda merupakan tulang punggungnya bangsa dan agama, Indonesia bisa merdeka, Islam bisa bertahan hingga sekarang ini karena jasa-jasanya para pemuda pendahulu kita. Oleh karena itu, penting bagi para pemuda Islam untuk meningkatkan kualitasnya demi kemajuan bangsa dan Agama. Pemuda harus memiliki iman, ilmu, dan semangat kerja yang tinggi. Karena pemuda menjadi harapan bangsa untuk menjadikan negeri ini sebagai baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur. Sehingga bangsa ini membutuhkan pemuda yang kuat untuk membangun bangsa dan Agama, bukan pemuda yang lemah dan memiliki moral yang buruk. Karena hal itu akan menjadikan negeri ini rusak dan hancur pula. Bangkitlah wahai pemuda, satukan umat demi Islam.

Tulisan ini diikutkan dalam Lomba Menulis Forum Ittihadul Muslimin dengan tema "Pemuda-Islam-Dan Persatuan Umat"

Lomba Menulis Forum Ittihadul Muslimin

Share this:

Post a Comment

 
Back To Top
Copyright © 2014 ItmusMedia.Com. Designed by OddThemes